Bikin Amerika Ketar-ketir, Ilmuwan China Ciptakan Selubung Emas untuk Senjata Nuklir

Kamis, 28 Desember 2023 - 15:27 WIB
Selubung Emas akan mengecoh sistem pertahanan lawan dari rudal mematikan. (Foto: The Sun)
JAKARTA - Ilmuwan China mengklaim telah menciptakan teknologi Selubung Emas yang dapat menyamarkan senjata nuklir seperti pesawat penumpang.

Jika teknologi tadi benar-benar ada, perkembangan teknologi alat perang bakal berubah. Melansir The Sun, Kamis (28/12/2023), ide China cukup menghebohkan dunia militer dan pertahanan Amerika Serikat.

Kekhawatiran negara adidaya tadi beralasan karena Selubung Emas ini ditengarai cukup efektif menyembunyikan rudal mematikan di layar radar saat mereka meluncur ke jantung pertahanan sebuah negara.

Pencapaian terbaru China ini dikembangkan oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Zong Yali, seorang profesor asosiasi ilmu radar di Universitas Northwestern Polytechnical. Zong dan timnya mengungkapkan bahwa selubung ini terbuat dari benang logam berlapis emas yang dirajut dengan rumit menjadi geometri kompleks, seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post (SCMP).





Penemuan ini dirancang untuk mengecoh sistem pertahanan udara yang canggih dan memiliki potensi untuk mengubah seluruh dinamika konflik. Teknologi ini juga akan memperpendek waktu respons bagi pusat komandao militer. Faktor kunci ini kemungkinan besar akan memainkan peran utama dalam mempengaruhi hasil konflik itu sendiri.

Berbicara kepada Chinese Journal of Radio Science, Zong menjelaskan teknologi ini juga dapat secara signifikan memperbesar radar target terbang dari kurang dari satu hingga lebih dari 30 desibel per meter persegi.

Kemampuan Selubung Emas ini diperkirakan akan memberikan misil tingkat refleksi radar yang sama seperti pesawat komersial besar seperti Boeing 737 atau Airbus A320 ketika dilihat dari sudut tertentu.

Teknologi baru China ini juga akan menampilkan fleksibilitas yang tak tertandingi. Struktur lipatan akan memungkinkannya dikerahkan seperti payung, karena terbuat dari bahan serat karbon ringan. Para ilmuwan menambahkan bahwa bahan-bahan yang digunakan tersedia secara luas dalam rantai produksi industri China.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More