Selain Cacing, Ilmuwan Temukan Beragam Kehidupan di Great Salt Lake
Minggu, 17 Maret 2024 - 21:26 WIB
NEW YORK - Selama beberapa dekade, para ilmuwan mengira bahwa Great Salt Lake di Amerika Serikat hanya menampung dua hewan yang lebih besar dari satu sel: udang air asin dan lalat air asin.
Seperti dilansir dari Science Alert Minggu (17/3/2024), selain itu, hanya bakteri dan ganggang yang ditemukan di perairan danau yang sangat asin ini.
Namun, baru-baru ini para ilmuwan menemukan bentuk kehidupan multiseluler ketiga yang juga dapat hidup di lingkungan yang sangat asin. Hewan ini telah bersembunyi di danau selama ini!
Para peneliti dari Universitas Utah menemukan cacing dari berbagai spesies yang hidup di bawah permukaan danau dengan memecah gumpalan lumpur kalsium karbonat yang disebut mikrobialit, yang dibangun oleh mikroorganisme di dasar danau.
Penemuan ini menandakan bahwa nematoda, yang biasanya hidup di hampir semua lingkungan ekstrem di Bumi, kini ditemukan hidup di lingkungan paling asin di mana pun di planet ini.
Ahli biologi Julie Jung dan Michael Werner memimpin tim yang menemukan cacing ini. Pada musim semi tahun 2021, mereka mulai mencari cacing ini di lokasi danau yang tiga hingga enam kali lebih asin daripada lautan.
“Awalnya kami hanya mengambil sampel segmen. Namun kemudian setelah kami menemukan adanya mikroba, kami menyekop sebagian kecil dari mikroba tersebut, mencoba mengawetkan lapisannya, dan membawanya kembali ke laboratorium,” jelas Jung.
Para ahli biologi lain sebelumnya gagal menemukan cacing ini, tetapi Jung dan Werner berhasil.
Seperti dilansir dari Science Alert Minggu (17/3/2024), selain itu, hanya bakteri dan ganggang yang ditemukan di perairan danau yang sangat asin ini.
Namun, baru-baru ini para ilmuwan menemukan bentuk kehidupan multiseluler ketiga yang juga dapat hidup di lingkungan yang sangat asin. Hewan ini telah bersembunyi di danau selama ini!
Para peneliti dari Universitas Utah menemukan cacing dari berbagai spesies yang hidup di bawah permukaan danau dengan memecah gumpalan lumpur kalsium karbonat yang disebut mikrobialit, yang dibangun oleh mikroorganisme di dasar danau.
Penemuan ini menandakan bahwa nematoda, yang biasanya hidup di hampir semua lingkungan ekstrem di Bumi, kini ditemukan hidup di lingkungan paling asin di mana pun di planet ini.
Ahli biologi Julie Jung dan Michael Werner memimpin tim yang menemukan cacing ini. Pada musim semi tahun 2021, mereka mulai mencari cacing ini di lokasi danau yang tiga hingga enam kali lebih asin daripada lautan.
“Awalnya kami hanya mengambil sampel segmen. Namun kemudian setelah kami menemukan adanya mikroba, kami menyekop sebagian kecil dari mikroba tersebut, mencoba mengawetkan lapisannya, dan membawanya kembali ke laboratorium,” jelas Jung.
Para ahli biologi lain sebelumnya gagal menemukan cacing ini, tetapi Jung dan Werner berhasil.
tulis komentar anda