Spesifikasi Forpost, Drone Termahal Rusia yang Ditembak Jatuh Ukraina
Rabu, 03 April 2024 - 06:36 WIB
JAKARTA - Moril pasukan Ukraina tengah terangkat setelah berhasil menembak jatuh drone termahal Rusia, Forpost di atas Laut Hitam pada 1 April 2024. Drone berteknologi Israel itu ditaksir senilai USD7 juta atau sekira Rp112 miliar.
Drone Forpost Rusia ditembak jatuh oleh brigade rudal anti-pesawat Odesa Ukraina. Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Illia Yevlash, menggambarkan drone Forpost Rusia memiliki beberapa kesamaan dengan drone Bayraktar.
"Relatif besar, mampu melakukan rekognisi, dan dapat membawa muatan tambahan berupa dua peluru kendali atau senjata lainnya untuk menyerang target darat," kata Yevlash dilansir dari Defense Express, Rabu (3/4/2024).
Dari sisi spesifikasi, drone Forpost Rusia mampu memberikan rekognisi pada ketinggian hingga 5 Km selama 16 jam secara terus-menerus dan dalam jangkauan 400 Km dari operator. Sayapnya memiliki rentang 8,5 meter dan berat lepas landas maksimum 500 Kg.
Drone ini digunakan militer Rusia untuk kepentingan identifikasi posisi sasaran dan melepaskan bom berpemandu dengan presisi tinggi.
Drone Forpost sudah diproduksi sendiri oleh Rusia berdasarkan lisensi dari Israel. Dirunut dari sejarahnya, Rusia membeli batch pertama drone buatan Israel Aerospace Industries pada April 2009, saat itu nilai akuisisi Searcher II (varian asli Forpost-M) mencapai USD54 juta, dalam paket tersebut mencakup drone BirdEye 400. Kemudian pada akhir tahun 2019, Rusia kembali memesan 36 unit Searcher II dengan nilai USD100 juta.
Drone Forpost Rusia ditembak jatuh oleh brigade rudal anti-pesawat Odesa Ukraina. Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Illia Yevlash, menggambarkan drone Forpost Rusia memiliki beberapa kesamaan dengan drone Bayraktar.
"Relatif besar, mampu melakukan rekognisi, dan dapat membawa muatan tambahan berupa dua peluru kendali atau senjata lainnya untuk menyerang target darat," kata Yevlash dilansir dari Defense Express, Rabu (3/4/2024).
Dari sisi spesifikasi, drone Forpost Rusia mampu memberikan rekognisi pada ketinggian hingga 5 Km selama 16 jam secara terus-menerus dan dalam jangkauan 400 Km dari operator. Sayapnya memiliki rentang 8,5 meter dan berat lepas landas maksimum 500 Kg.
Drone ini digunakan militer Rusia untuk kepentingan identifikasi posisi sasaran dan melepaskan bom berpemandu dengan presisi tinggi.
Baca Juga
Drone Forpost sudah diproduksi sendiri oleh Rusia berdasarkan lisensi dari Israel. Dirunut dari sejarahnya, Rusia membeli batch pertama drone buatan Israel Aerospace Industries pada April 2009, saat itu nilai akuisisi Searcher II (varian asli Forpost-M) mencapai USD54 juta, dalam paket tersebut mencakup drone BirdEye 400. Kemudian pada akhir tahun 2019, Rusia kembali memesan 36 unit Searcher II dengan nilai USD100 juta.
(msf)
tulis komentar anda