Fosil Hiu Raksasa Ptychodus Ditemukan di Meksiko, Mengungkap Rahasia yang Terpendam
Jum'at, 26 April 2024 - 18:45 WIB
Penemuan ini juga menunjukkan bahwa elasmobranch yang sulit ditangkap ini adalah predator yang berenang cepat, termasuk dalam kelompok hiu makarel (Lamniformes), yang juga mencakup hiu putih besar.
Ptychodus juga "menempati ceruk predator khusus yang sebelumnya tidak diketahui dalam fosil dan elasmobranch yang masih ada", jelas tim peneliti.
Penemuan baru di Meksiko ini "menentang pandangan umum bahwa [...] Ptychodus adalah sekelompok hiu yang hidup di dasar laut dan memakan invertebrata bentik bercangkang". Para peneliti berpendapat bahwa Ptychodus lebih menyukai mangsa bercangkang keras seperti amon dan penyu, daripada memakan organisme seperti kerang dan krustasea yang hidup di dasar laut.
Para peneliti juga memiliki teori tentang apa yang mungkin menyebabkan kepunahan Ptychodus selama periode Campanian - 10 juta tahun sebelum peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen yang memusnahkan sekitar tiga perempat spesies di bumi.
Mereka berspekulasi bahwa perubahan lingkungan, seperti perubahan suhu laut atau persaingan dengan predator lain, mungkin telah berkontribusi pada kematiannya.
Penemuan ini merupakan terobosan besar dalam memahami evolusi hiu dan ekologi laut prasejarah. Kerangka lengkap Ptychodus yang diawetkan dengan baik memberikan wawasan baru tentang anatomi, perilaku, dan mangsanya, serta membantu para ilmuwan untuk lebih memahami peran hiu raksasa ini dalam ekosistem laut Kapur.
Ptychodus juga "menempati ceruk predator khusus yang sebelumnya tidak diketahui dalam fosil dan elasmobranch yang masih ada", jelas tim peneliti.
Penemuan baru di Meksiko ini "menentang pandangan umum bahwa [...] Ptychodus adalah sekelompok hiu yang hidup di dasar laut dan memakan invertebrata bentik bercangkang". Para peneliti berpendapat bahwa Ptychodus lebih menyukai mangsa bercangkang keras seperti amon dan penyu, daripada memakan organisme seperti kerang dan krustasea yang hidup di dasar laut.
Para peneliti juga memiliki teori tentang apa yang mungkin menyebabkan kepunahan Ptychodus selama periode Campanian - 10 juta tahun sebelum peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen yang memusnahkan sekitar tiga perempat spesies di bumi.
Mereka berspekulasi bahwa perubahan lingkungan, seperti perubahan suhu laut atau persaingan dengan predator lain, mungkin telah berkontribusi pada kematiannya.
Penemuan ini merupakan terobosan besar dalam memahami evolusi hiu dan ekologi laut prasejarah. Kerangka lengkap Ptychodus yang diawetkan dengan baik memberikan wawasan baru tentang anatomi, perilaku, dan mangsanya, serta membantu para ilmuwan untuk lebih memahami peran hiu raksasa ini dalam ekosistem laut Kapur.
(wbs)
tulis komentar anda