Rudal Balistik Scud, Senjata Era Uni Soviet yang Masih Ditemukan hingga Sekarang

Jum'at, 03 Mei 2024 - 11:21 WIB
Rudal Balistik Scud. FOTO/ HISMI
MOSCOW - Rudal balistik Scud dikembangkan sebagai aset nuklir Uni Soviet selama Perang Dingin. Kendati usianya sudah sangat lama, DNA dari rudal ini sudah menyebar ke seluruh dunia.



Saat ini, rudal Scud memang sudah tidak diproduksi atau digunakan lagi oleh militer Rusia. Namun, penggunaannya masih dijumpai di kalangan pasukan bersenjata lain di dunia.



Bukan dalam versi aslinya, desain dan kemampuan rudal Scud dijadikan patokan untuk pengembangan rudal-rudal lain. Maka dari itu, tak heran apabila DNA rudal tersebut kini ditemukan pada rudal-rudal baru seperti buatan Korea Utara hingga Iran.

Apa itu Rudal Balistik Scud?



Scud atau R-11 (nama awal) merupakan rudal balistik taktis yang dikembangkan Uni Soviet selama Perang Dingin. Pengembangannya dilakukan oleh tawanan ilmuwan Jerman dan didasarkan pada roket Nazi V-2 yang pernah dipakai untuk menyerang London selama Perang Dunia II.

Mengutip Missile Threat, Jumat (3/5/2024), Scud awalnya dikembangkan untuk membawa hulu ledak nuklir. Varian pertama ‘Scud A’ mulai beroperasi pada 1955 dan memiliki jangkauan hingga 190 km.

Pada 1958, rudal tersebut dilengkapi hulu ledak nuklir 50 kT. Sayangnya, performanya buruk, sehingga membuatnya lebih cocok digunakan terhadap sasaran lunak stasioner berukuran besar.

Setelahnya, desain dasar Scud diperbarui dan memunculkan Scud-B pada 1965. Secara kemampuan, versi ini lebih baik dari pendahulunya.

Seiring waktu, pengembangan Scud masih dilakukan. Rudal tersebut bahkan terus diproduksi dan dipasarkan, setidaknya hingga kejatuhan Uni Soviet.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More