Kehebatan Drone REX, Momok Baru bagi Rusia
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 18:05 WIB
JAKARTA - Rusia akhir-akhir ini dibombardir drone dan roket-roket Ukraina. Hal ini menyusul semakin canggihnya peralatan tempur Ukraina. Setelah Baba Yaga , kini hadir drone REX dengan kemampuan daya hancur mematikan.
Drone Baba Yaga mampu membawa muatan 12 kilogram sejauh sekitar sepuluh kilometer, sementara drone REX spesifikasinya lebih mumpuni lagi. Drone terbaru yang dikembangkan Armadrone ini mampu membawa dua hingga delapan bom seberat 10 Kg dengan daya jelajah hingga 45 kilometer.
Melansir Army Recognition, Sabtu (17/8/2024), drone ini dirancang dengan sayap mirip pesawat terbang tak berawak. REX dapat menemukan, mengunci, melacak, dan menyerang target hingga 45 Km jauhnya, kemudian mengevaluasi hasil serangan. REX dirancang untuk menjatuhkan berbagai jenis amunisi peledak pada musuh.
Sistem multifungsi ini ditujukan untuk operasi pengintaian, pemantauan, penyesuaian tembakan, dan penimbunan kerusakan akibat tembakan.
Ia memiliki jangkauan operasional sejauh 45 km dan dapat terbang selama 1,5 jam dengan massa lepas landas 16 kg dan kecepatan maksimum 35 m/s.
Dikembangkan oleh tim Armadrone di Ukraina dan Polandia, yang memiliki pengalaman 7 tahun di bidang drone tempur, REX mengintegrasikan teknologi dan komponen canggih, termasuk dari Israel.
Ketepatan tinggi dalam serangan sangat penting untuk meminimalkan risiko korban sipil di zona perang. Selain itu, kemampuannya untuk diluncurkan dengan cara yang terbatas, seperti oleh tim beranggotakan dua orang yang menyiapkan dan meluncurkan drone, bersama dengan daya tahan dan muatannya, membuat drone ini sangat menarik dalam perang yang sedang berlangsung.
Saat ini, informasi mengenai drone ini terbatas karena tim produksi masih dalam tahap pengujian operasional. Yang jelas REX dapat menjatuhkan bomnya satu per satu atau beruntun untuk memaksimalkan efek penghancuran.
Drone Baba Yaga mampu membawa muatan 12 kilogram sejauh sekitar sepuluh kilometer, sementara drone REX spesifikasinya lebih mumpuni lagi. Drone terbaru yang dikembangkan Armadrone ini mampu membawa dua hingga delapan bom seberat 10 Kg dengan daya jelajah hingga 45 kilometer.
Melansir Army Recognition, Sabtu (17/8/2024), drone ini dirancang dengan sayap mirip pesawat terbang tak berawak. REX dapat menemukan, mengunci, melacak, dan menyerang target hingga 45 Km jauhnya, kemudian mengevaluasi hasil serangan. REX dirancang untuk menjatuhkan berbagai jenis amunisi peledak pada musuh.
Sistem multifungsi ini ditujukan untuk operasi pengintaian, pemantauan, penyesuaian tembakan, dan penimbunan kerusakan akibat tembakan.
Ia memiliki jangkauan operasional sejauh 45 km dan dapat terbang selama 1,5 jam dengan massa lepas landas 16 kg dan kecepatan maksimum 35 m/s.
Dikembangkan oleh tim Armadrone di Ukraina dan Polandia, yang memiliki pengalaman 7 tahun di bidang drone tempur, REX mengintegrasikan teknologi dan komponen canggih, termasuk dari Israel.
Ketepatan tinggi dalam serangan sangat penting untuk meminimalkan risiko korban sipil di zona perang. Selain itu, kemampuannya untuk diluncurkan dengan cara yang terbatas, seperti oleh tim beranggotakan dua orang yang menyiapkan dan meluncurkan drone, bersama dengan daya tahan dan muatannya, membuat drone ini sangat menarik dalam perang yang sedang berlangsung.
Saat ini, informasi mengenai drone ini terbatas karena tim produksi masih dalam tahap pengujian operasional. Yang jelas REX dapat menjatuhkan bomnya satu per satu atau beruntun untuk memaksimalkan efek penghancuran.
(msf)
tulis komentar anda