Zat Berbahaya Ini Ternyata yang Membuat Ratu-ratu Mesir Kuno Cantik
Minggu, 01 September 2024 - 11:18 WIB
KAIRO - Cleopatra dikenal sebagai Ratu Mesir cantik dengan pesona yang membuat lelaki yang melihatnya bertekuk lutut di hadapannya.
Tapi di balik itu semua ternyata, ilmuwan mengungkap Cleopatra menggunakan timbal atau zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan keguguran.
Seperti dilansir dari The Archaeologist, Orang Mesir kuno, yang terkenal dengan riasan mata tebal dan dramatis, justru menganggap timbal sebagai bahan yang mencegah penyakit mata.
Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa kepercayaan mereka mungkin tidak sepenuhnya salah. Ahli kimia analitik Philippe Walter dan timnya di CNRS serta Museum Louvre di Paris menemukan fakta menarik saat menganalisis beberapa sampel kosmetik eyeliner Mesir kuno yang terkenal, yang kini menjadi koleksi Louvre.
Mereka menemukan dua jenis garam timbal yang tidak ditemukan secara alami, yang menunjukkan bahwa orang Mesir kuno telah mensintesisnya. Pembuatan garam timbal adalah proses yang rumit dan memerlukan perhatian khusus selama berminggu-minggu.
Uniknya, garam ini tidak memberikan kilau seperti komponen kosmetik lainnya. Lalu, mengapa orang Mesir bersusah payah membuatnya? Jawabannya ditemukan dalam manuskrip kuno.
Ternyata, pada masa itu, garam timbal digunakan sebagai pengobatan untuk penyakit mata, bekas luka, dan perubahan warna kulit. Temuan ini menarik perhatian ahli kimia Christian Amatore, yang mengetahui betapa beracunnya timbal di zaman modern.
Untuk meneliti lebih lanjut, tim peneliti menambahkan garam timbal ke sel kulit manusia yang disebut keratinosit dalam laboratorium. Mereka berhipotesis bahwa timbal akan memicu sel-sel ini untuk memproduksi senyawa yang terlibat dalam respons imun tubuh, seperti nitrogen oksida.
Tapi di balik itu semua ternyata, ilmuwan mengungkap Cleopatra menggunakan timbal atau zat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan keguguran.
Seperti dilansir dari The Archaeologist, Orang Mesir kuno, yang terkenal dengan riasan mata tebal dan dramatis, justru menganggap timbal sebagai bahan yang mencegah penyakit mata.
Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa kepercayaan mereka mungkin tidak sepenuhnya salah. Ahli kimia analitik Philippe Walter dan timnya di CNRS serta Museum Louvre di Paris menemukan fakta menarik saat menganalisis beberapa sampel kosmetik eyeliner Mesir kuno yang terkenal, yang kini menjadi koleksi Louvre.
Mereka menemukan dua jenis garam timbal yang tidak ditemukan secara alami, yang menunjukkan bahwa orang Mesir kuno telah mensintesisnya. Pembuatan garam timbal adalah proses yang rumit dan memerlukan perhatian khusus selama berminggu-minggu.
Uniknya, garam ini tidak memberikan kilau seperti komponen kosmetik lainnya. Lalu, mengapa orang Mesir bersusah payah membuatnya? Jawabannya ditemukan dalam manuskrip kuno.
Ternyata, pada masa itu, garam timbal digunakan sebagai pengobatan untuk penyakit mata, bekas luka, dan perubahan warna kulit. Temuan ini menarik perhatian ahli kimia Christian Amatore, yang mengetahui betapa beracunnya timbal di zaman modern.
Untuk meneliti lebih lanjut, tim peneliti menambahkan garam timbal ke sel kulit manusia yang disebut keratinosit dalam laboratorium. Mereka berhipotesis bahwa timbal akan memicu sel-sel ini untuk memproduksi senyawa yang terlibat dalam respons imun tubuh, seperti nitrogen oksida.
tulis komentar anda