Astronom Deteksi Cahaya Bintang Terbesar di Antariksa Meredup
Minggu, 01 September 2024 - 21:53 WIB
MILAN - Peredupan misterius Betelgeuse, yang menjadi sorotan bagi para astronom dan pengamat bintang, telah menarik banyak perhatian sejak fenomena tersebut terjadi.
BACA JUGA - Stonehenge untuk Mengenang Kematian Leluhur, Bukan Kalender Astronomi Kuno
Betelgeuse adalah bintang super raksasa merah yang terletak di konstelasi Orion, dan peredupan tak terduga yang dialaminya memang memicu berbagai spekulasi dan penelitian.
Seperti dilansir dari Science Alert, Betelgeuse adalah bintang variabel, yang berarti kecerahannya berubah seiring waktu. Ini adalah karakteristik umum dari bintang super raksasa merah, yang mengalami perubahan besar dalam ukuran dan kecerahan.
Betelgeuse dikenal memiliki siklus variabilitas dengan periode sekitar 2.170 hari (sekitar 6 tahun). Perubahan ini sering kali dikaitkan dengan proses internal bintang yang kompleks, seperti perubahan dalam lapisan atmosfernya.
Baru-baru ini, sebuah teori menarik muncul bahwa peredupan Betelgeuse bisa jadi disebabkan oleh adanya bintang pendamping dengan massa 1,17 massa Matahari.
Menurut teori ini, bintang pendamping ini mungkin berada dalam orbit yang cukup dekat dengan Betelgeuse (sekitar 2,43 kali radius Betelgeuse). Orbit ini bisa menyebabkan modulasi debu atau gangguan lain yang mengakibatkan variasi dalam kecerahan yang terlihat dari Bumi.
Jika bintang pendamping mengganggu lapisan atmosfer Betelgeuse atau memicu pembentukan debu di sekeliling bintang, ini bisa menyebabkan fluktuasi dalam cahaya yang kita amati.
Debu yang berada di jalur pandang kita bisa menyerap atau menyebarkan cahaya dari Betelgeuse, menciptakan efek peredupan.
BACA JUGA - Stonehenge untuk Mengenang Kematian Leluhur, Bukan Kalender Astronomi Kuno
Betelgeuse adalah bintang super raksasa merah yang terletak di konstelasi Orion, dan peredupan tak terduga yang dialaminya memang memicu berbagai spekulasi dan penelitian.
Seperti dilansir dari Science Alert, Betelgeuse adalah bintang variabel, yang berarti kecerahannya berubah seiring waktu. Ini adalah karakteristik umum dari bintang super raksasa merah, yang mengalami perubahan besar dalam ukuran dan kecerahan.
Betelgeuse dikenal memiliki siklus variabilitas dengan periode sekitar 2.170 hari (sekitar 6 tahun). Perubahan ini sering kali dikaitkan dengan proses internal bintang yang kompleks, seperti perubahan dalam lapisan atmosfernya.
Baru-baru ini, sebuah teori menarik muncul bahwa peredupan Betelgeuse bisa jadi disebabkan oleh adanya bintang pendamping dengan massa 1,17 massa Matahari.
Menurut teori ini, bintang pendamping ini mungkin berada dalam orbit yang cukup dekat dengan Betelgeuse (sekitar 2,43 kali radius Betelgeuse). Orbit ini bisa menyebabkan modulasi debu atau gangguan lain yang mengakibatkan variasi dalam kecerahan yang terlihat dari Bumi.
Jika bintang pendamping mengganggu lapisan atmosfer Betelgeuse atau memicu pembentukan debu di sekeliling bintang, ini bisa menyebabkan fluktuasi dalam cahaya yang kita amati.
Debu yang berada di jalur pandang kita bisa menyerap atau menyebarkan cahaya dari Betelgeuse, menciptakan efek peredupan.
tulis komentar anda