SunCable Bangun Jembatan Listrik Raksasa, Indonesia Siap Jadi Pusat Energi Hijau ASEAN
Selasa, 01 Oktober 2024 - 14:10 WIB
KEPRI - Perusahaan energi terbarukan SunCable mengumumkan investasi besar di Indonesia sebagai bagian dari proyek ambisius Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink). Proyek ini akan menjadi sistem distribusi energi terbarukan terbesar di dunia, menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura melalui jaringan transmisi bawah laut.
Investasi ini disambut baik oleh Wakil Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti. “Ini adalah investasi signifikan dari SunCable dan tonggak sejarah bagi universitas kami," ungkap Agung Dhamar Syakti.
“Ini memungkinkan kami membangun pengetahuan praktis dan penelitian mahasiswa tentang energi terbarukan, yang merupakan salah satu sektor paling penting di dunia. Investasi ini akan memberdayakan tenaga kerja, menempatkan kami di garis depan transisi energi dan di episentrum pengembangan energi terbarukan di KEPRI,” bebernya.
Pusat Pengembangan Energi Hijau ASEAN
Renewable Energy Technology Research Park akan menjadi pusat pelatihan, lokakarya, seminar, dan proyek penelitian inovatif di bidang energi terbarukan.
Proyek AAPowerLink sendiri akan memanfaatkan teknologi High Voltage Direct Current (HVDC) terkini untuk mentransmisikan energi terbarukan dari Northern Territory (NT) Australia ke Darwin dan Singapura, melewati Indonesia. Sistem transmisi bawah laut Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
SunCable sendiri merupakan perusahaan energi terbarukan yang didirikan pada 2018. Mereka berfokus pada bidang rekayasa energi terbarukan, penyimpanan energi, rekayasa sistem tenaga, logistik, manajemen rantai pasokan,danregulasi.
Investasi di Renewable Energy Technology Research Park
Salah satu bentuk investasi SunCable di Indonesia adalah pembangunan Renewable Energy Technology Research Park di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Kepulauan Riau.Investasi ini disambut baik oleh Wakil Rektor UMRAH, Agung Dhamar Syakti. “Ini adalah investasi signifikan dari SunCable dan tonggak sejarah bagi universitas kami," ungkap Agung Dhamar Syakti.
“Ini memungkinkan kami membangun pengetahuan praktis dan penelitian mahasiswa tentang energi terbarukan, yang merupakan salah satu sektor paling penting di dunia. Investasi ini akan memberdayakan tenaga kerja, menempatkan kami di garis depan transisi energi dan di episentrum pengembangan energi terbarukan di KEPRI,” bebernya.
Pusat Pengembangan Energi Hijau ASEAN
Renewable Energy Technology Research Park akan menjadi pusat pelatihan, lokakarya, seminar, dan proyek penelitian inovatif di bidang energi terbarukan.Proyek AAPowerLink sendiri akan memanfaatkan teknologi High Voltage Direct Current (HVDC) terkini untuk mentransmisikan energi terbarukan dari Northern Territory (NT) Australia ke Darwin dan Singapura, melewati Indonesia. Sistem transmisi bawah laut Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
Peluang Investasi bagi Indonesia
Proyek AAPowerLink senilai USD24 miliar ini akan menempatkan sebagian besar asetnya di Indonesia, sehingga memberikan banyak peluang bagi investor Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek energi terbarukan berskala global ini.SunCable sendiri merupakan perusahaan energi terbarukan yang didirikan pada 2018. Mereka berfokus pada bidang rekayasa energi terbarukan, penyimpanan energi, rekayasa sistem tenaga, logistik, manajemen rantai pasokan,danregulasi.
(dan)
tulis komentar anda