Ilmuwan Ungkap Hewan Penyebar Pandemi ke Manusia Berikutnya
Jum'at, 13 Desember 2024 - 14:02 WIB
LONDON - Sekelompok ahli berpendapat bahwa sumber pandemi berikutnya dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan kuda.
Peringatan itu muncul setelah para ahli menemukan antibodi flu burung terdapat pada kuda di Mongolia, yang menunjukkan bahwa kuda di seluruh dunia mungkin rentan di mana pun flu burung ditemukan.
Dipercayai bahwa virus H5N1, yang juga dikenal sebagai flu burung, adalah penyebab paling mungkin dari pandemi berikutnya dan para ahli kini mengkhawatirkan kuda tanpa gejala dapat menyebarkannya tanpa terdeteksi, dan bahkan dapat menular ke manusia.
Sebuah surat penelitian yang diterbitkan oleh para ilmuwan di Universitas Glasgow merinci bagaimana mereka menemukan antibodi virus flu burung dalam sampel darah yang diambil dari kuda di Mongolia.
Peneliti utama, Profesor Pablo Murcia, menjelaskan kepada Sky News apa artinya hal itu bagi kita.
“Sangat penting, sekarang kita tahu bahwa infeksi ini dapat terjadi di alam, bahwa kita memantaunya untuk mendeteksinya dengan sangat cepat,” katanya.
“Kuda, seperti banyak hewan peliharaan lainnya, hidup berdekatan dengan manusia dan jika virus ini masuk ke dalam tubuh kuda, kemungkinan penularan pada manusia akan meningkat.”
Selain itu, tim dari Medical Research Council-University of Glasgow Centre for Virus Research juga khawatir kuda bisa menjadi semacam “wadah pencampuran” tempat strain virus baru bisa terbentuk.
Peringatan itu muncul setelah para ahli menemukan antibodi flu burung terdapat pada kuda di Mongolia, yang menunjukkan bahwa kuda di seluruh dunia mungkin rentan di mana pun flu burung ditemukan.
Dipercayai bahwa virus H5N1, yang juga dikenal sebagai flu burung, adalah penyebab paling mungkin dari pandemi berikutnya dan para ahli kini mengkhawatirkan kuda tanpa gejala dapat menyebarkannya tanpa terdeteksi, dan bahkan dapat menular ke manusia.
Sebuah surat penelitian yang diterbitkan oleh para ilmuwan di Universitas Glasgow merinci bagaimana mereka menemukan antibodi virus flu burung dalam sampel darah yang diambil dari kuda di Mongolia.
Peneliti utama, Profesor Pablo Murcia, menjelaskan kepada Sky News apa artinya hal itu bagi kita.
“Sangat penting, sekarang kita tahu bahwa infeksi ini dapat terjadi di alam, bahwa kita memantaunya untuk mendeteksinya dengan sangat cepat,” katanya.
“Kuda, seperti banyak hewan peliharaan lainnya, hidup berdekatan dengan manusia dan jika virus ini masuk ke dalam tubuh kuda, kemungkinan penularan pada manusia akan meningkat.”
Selain itu, tim dari Medical Research Council-University of Glasgow Centre for Virus Research juga khawatir kuda bisa menjadi semacam “wadah pencampuran” tempat strain virus baru bisa terbentuk.
Lihat Juga :
tulis komentar anda