NASA dan IBM Hadirk AI untuk Pantau Datangnya Bencana di Bumi
Kamis, 19 Desember 2024 - 11:37 WIB
Bencana alam gempa bumi. FOTO/ THE SUN
NEW YORK - NASA, IBM , dan Forschungszentrum Julich, lembaga penelitian dari Jerman hadirkan Kecerdasan Buatan (AI) mereka yang disebut Prithvi Geospatial.'
AI ini awalnya dirancang untuk mendukung aplikasi geografis. Kini, dengan adanya penyertaan data global, model ini semakin canggih dan mampu membantu berbagai sektor, termasuk pertanian dan pemantauan bencana.
Model AI Prithvi Geospatial telah dilatih untuk mendeteksi perubahan pada lahan pertanian, memantau potensi bencana, dan memprediksi hasil panen di seluruh dunia.
Dengan teknologi ini, para petani dapat lebih mudah melacak perubahan pada lahan mereka dan membuat keputusan yang lebih tepat, meningkatkan hasil panen, serta mengurangi dampak bencana.
"Kami telah menanamkan keahlian ilmiah NASA secara langsung ke dalam model dasar ini, memungkinkan mereka untuk dengan cepat mengubah petabyte data menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti." tutur Kevin Murphy, Kepala Petugas Data Sains NASA.
Murphy juga menambahkan bahwa teknologi ini memberi manfaat ekonomi dan sosial dengan memungkinkan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Prithvi Geospatial dirancang dengan menggunakan teknik pembelajaran mandiri, dilatih dengan himpunan data besar, serta mengandalkan citra satelit HLS untuk menghindari gangguan cuaca atau awan.
Setelah melalui berbagai pengujian dan peningkatan pelatihan, model ini terbukti efektif dalam aplikasi pemantauan Bumi. Salah satu fitur utamanya adalah kemampuannya untuk memetakan banjir pascabencana dan mendeteksi bekas luka bakar akibat kebakaran.
Model ini juga digunakan dalam aplikasi seperti Multi-Temporal Cloud Gap Imputation dan Segmentasi Tanaman Multi-Temporal. Rahul Ramachandran, Pemimpin Model Dasar AI di Marshall, menambahkan, "Model yang disempurnakan ini telah menjalani pengujian ketat di berbagai kasus penggunaan, memastikan peningkatan fleksibilitas dan kinerja, serta memberikan manfaat sosial yang signifikan."
Dengan peningkatan ini, model AI Prithvi Geospatial semakin memperkuat kontribusinya dalam pemantauan lingkungan dan pengelolaan lahan pertanian, membuka peluang baru untuk teknologi AI dalam mendukung keberlanjutan dan mitigasi bencana di seluruh dunia.
AI ini awalnya dirancang untuk mendukung aplikasi geografis. Kini, dengan adanya penyertaan data global, model ini semakin canggih dan mampu membantu berbagai sektor, termasuk pertanian dan pemantauan bencana.
Model AI Prithvi Geospatial telah dilatih untuk mendeteksi perubahan pada lahan pertanian, memantau potensi bencana, dan memprediksi hasil panen di seluruh dunia.
Dengan teknologi ini, para petani dapat lebih mudah melacak perubahan pada lahan mereka dan membuat keputusan yang lebih tepat, meningkatkan hasil panen, serta mengurangi dampak bencana.
"Kami telah menanamkan keahlian ilmiah NASA secara langsung ke dalam model dasar ini, memungkinkan mereka untuk dengan cepat mengubah petabyte data menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti." tutur Kevin Murphy, Kepala Petugas Data Sains NASA.
Murphy juga menambahkan bahwa teknologi ini memberi manfaat ekonomi dan sosial dengan memungkinkan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Prithvi Geospatial dirancang dengan menggunakan teknik pembelajaran mandiri, dilatih dengan himpunan data besar, serta mengandalkan citra satelit HLS untuk menghindari gangguan cuaca atau awan.
Setelah melalui berbagai pengujian dan peningkatan pelatihan, model ini terbukti efektif dalam aplikasi pemantauan Bumi. Salah satu fitur utamanya adalah kemampuannya untuk memetakan banjir pascabencana dan mendeteksi bekas luka bakar akibat kebakaran.
Model ini juga digunakan dalam aplikasi seperti Multi-Temporal Cloud Gap Imputation dan Segmentasi Tanaman Multi-Temporal. Rahul Ramachandran, Pemimpin Model Dasar AI di Marshall, menambahkan, "Model yang disempurnakan ini telah menjalani pengujian ketat di berbagai kasus penggunaan, memastikan peningkatan fleksibilitas dan kinerja, serta memberikan manfaat sosial yang signifikan."
Dengan peningkatan ini, model AI Prithvi Geospatial semakin memperkuat kontribusinya dalam pemantauan lingkungan dan pengelolaan lahan pertanian, membuka peluang baru untuk teknologi AI dalam mendukung keberlanjutan dan mitigasi bencana di seluruh dunia.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda