Lewat Calypso, Kita Bisa Belajar Kenapa Venus Berubah dari 'Bumi' Jadi Neraka

Rabu, 23 September 2020 - 11:04 WIB
Pemandangan belahan utara Venus yang disimulasikan komputer. Foto/NASA/JPL
JAKARTA - Dengan suhu permukaan yang mencapai 867 derajat Fahrenheit atau 464 derajat Celcius, pendarat yang paling keras sekalipun tidak dapat bertahan lama berada di planet neraka ini. (Baca juga: Sri Mulyani Bilang Indonesia Resesi, Investor Mulai Waspada )

Tapi sebuah ide baru, yang disebut Calypso Venus Scout, membutuhkan rancangan misi baru yang berani, yakni sebuah wahana sains yang tergantung 20 mil (32 kilometer) di bawah balon yang melayang di awan.

Selamat Datang di Neraka



Venus hanya sedikit lebih kecil dari Bumi, sehingga planet ini dijuluki "Kembaran Bumi". Tetapi jika Venus benar-benar kembaran Bumi, itu adalah jenis yang "jahat". Meskipun ukurannya serupa, kedua dunia itu sangat berbeda.

Bumi memiliki iklim yang sejuk, dengan atmosfer baik yang menutupi hamparan luas lautan air cair. Sedangkan Venus adalah dunia mimpi buruk.

Atmosfernya hampir seluruhnya adalah karbondioksida dan mencapai tekanan 92 kali lipat dari yang ditemukan di permukaan laut Bumi. Atmosfer berbahaya begitu tebal sehingga suhu permukaan planet adalah yang terpanas di tata surya bagian dalam -bahkan lebih hangat daripada Merkurius, meski berada 50% lebih jauh dari Matahari kita sebagai tata surya.

Dari semua misi Venus, hanya Uni Soviet yang pernah mencoba melakukan pendaratan melalui program Venera. Gegara kondisi ekstrim, sebagian besar pendaratan misi gagal, tetapi beberapa berhasil bertahan cukup lama untuk mengirim kembali beberapa eksposur cepat sebelum gagal.

Tidak ada pendarat yang mencapai permukaan Venus sejak Venera 14 pada tahun 1982. Sampai saat ini, satu-satunya catatan permukaan kita berasal dari beberapa pesawat penjelajah Uni Soviet dan pengorbit sesekali. Meskipun Venus mungkin kembaran kita, kita tahu terlalu sedikit tentangnya.

Angin Venus
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More