Ini Penyebab Tsunami Dahsyat yang Diprediksi Akan Terjadi di Alaska

Rabu, 21 Oktober 2020 - 15:01 WIB
Ilustrasi peringatan gempa dan Tsunami. FOTO/ IST
JAKARTA - Dalam dua dekade mendatang, bongkahan es besar atau glester di Alaska diprediksi mengalami kecairan yang mengakibatkan longsor dan ketidak stabilan bebatuan di sekitarnya. Hal ini digadang dapat menyebabkan tsunami yang sangat dahsyat.

(Baca juga: Mark Zuckerberg Disebut Biang Kerok Dibalik Permusuhan Trump dengan TikTok )

Namun, dalam laporan terbaru yang dikutip dari Live Science, Selasa (20/10/2020), para ilmuwan khawatir kejadian ini tidak terjadi dalam dua dekade ke depan, melainkan akan terjadi dalam 12 bulan mendatang. (Baca juga: Cegah Kerusuhan saat Aksi Demo, Jalan Gajah Mada - Hayam Wuruk Resmi Ditutup )



Dalam surat terbuka kepada Departemen Sumber Daya Alam Alaska (ADNR), pada Mei lalu, sekelompok ilmuwan ini memberikan peringatan atas potensi bencana di Prince William Sound.

Dalam surat tersebut, disampaikan bahwa retret gletser di sepanjang pantai selatan Alaska akan berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 km timur Anchorage.

Hasil analisis menggunakan citra satelit menunjukkan, saat Barry Glacier mundur dari Barry Arm karena terus mencair, batu besar yang disebut scarp akan muncul di atas permukaan gunung.

Hal ini menyebabkan tanah longsor secara bertahap dan bergerak lambat, serta sudah terjadi di atas fjord. Tetapi jika permukaan batu memberikan jalan, konsekuensinya bisa mengerikan.

"Menurut perhitungan kami, keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor dan mega di Teluk Lituya Alaska tahun 1958," ungkap salah satu peneliti dan ahli geofisika, Chunli Dai, dari Ohio State University.

Jika perhitungan para ilmuwan benar, hasil tersebut tidak pernah terpikirkan mengingat kejadian tsunami pada 1958 saja disebut-sebut tsunami tertinggi karena mencapai ketinggian 524 meter, dan dinamakan oleh saksi mata sebagai bom atom.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More