Relawan Vaksin AstraZeneca Dilaporkan Meninggal
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 06:01 WIB
RIO DE JANEIRO - Seorang dokter berusia 28 tahun yang juga seorang sukarelawan dalam uji coba vaksin virus corona Universitas Oxford di Rio de Janeiro, Brasil, dilaporkan meninggal dunia.
)
Badan Pengawasan Kesehatan Nasional Brasil (Agencia Nacional de Vigilancia Sanitaria, ANVISA), pada Rabu (21/10/2020) waktu setempat, mengaku telah mendapat informasi terkait kematian ini pada 19 Oktober, bersamaan dengan rekomendasi agar penelitian tetap dilanjutkan.
Tidak diinformasikan lebih jelas apakah korban merupakan relawan vaksin AstraZeneca atau bagian dari kelompok kontrol yang memakai plasebo.
Data klinis harus dirahasiakan untuk melindungi peserta dan integritas penelitian, yang menjadi alasan tak diungkapnya informasi tersebut.
Meski plasebo tidak berisi apa-apa, beberapa studi memperlihatkan efeknya bisa sama seperti kelompok uji atau orang yang diberi pengobatan sebenarnya.
Diperkirakan bahwa efek plasebo dihasilkan dari cara pikiran dapat mempengaruhi tubuh. Plasebo menjadi bagian penting dari studi klinis karena memberikan peneliti titik perbandingan untuk terapi baru.
Perusahaan multinasional Inggris-Swedia memang sedang melakukan uji coba tahap ketiga vaksin Covid-19 yang bekerja sama dengan Oxford.
Studi tersebut berlangsung di Brasil, Inggris, India, dan Afrika Selatan. Pada September kemarin, penelitian di Inggris dihentikan karena masalah keamanan lantaran memicu penyakit yang tak menentu pada salah satu peserta.
)
Badan Pengawasan Kesehatan Nasional Brasil (Agencia Nacional de Vigilancia Sanitaria, ANVISA), pada Rabu (21/10/2020) waktu setempat, mengaku telah mendapat informasi terkait kematian ini pada 19 Oktober, bersamaan dengan rekomendasi agar penelitian tetap dilanjutkan.
Tidak diinformasikan lebih jelas apakah korban merupakan relawan vaksin AstraZeneca atau bagian dari kelompok kontrol yang memakai plasebo.
Data klinis harus dirahasiakan untuk melindungi peserta dan integritas penelitian, yang menjadi alasan tak diungkapnya informasi tersebut.
Meski plasebo tidak berisi apa-apa, beberapa studi memperlihatkan efeknya bisa sama seperti kelompok uji atau orang yang diberi pengobatan sebenarnya.
Diperkirakan bahwa efek plasebo dihasilkan dari cara pikiran dapat mempengaruhi tubuh. Plasebo menjadi bagian penting dari studi klinis karena memberikan peneliti titik perbandingan untuk terapi baru.
Perusahaan multinasional Inggris-Swedia memang sedang melakukan uji coba tahap ketiga vaksin Covid-19 yang bekerja sama dengan Oxford.
Studi tersebut berlangsung di Brasil, Inggris, India, dan Afrika Selatan. Pada September kemarin, penelitian di Inggris dihentikan karena masalah keamanan lantaran memicu penyakit yang tak menentu pada salah satu peserta.
(wbs)
tulis komentar anda