Bumi Siap Dimanjakan Tiga Fenomena Langit di Awal November 2020
Rabu, 04 November 2020 - 11:02 WIB
JAKARTA - Fenomena langit dan luar angkasa terus terjadi dan dapat diprediksi oleh pada ahli. Keindahannya tak jarang membuat takjub yang melihat. (Baca: Biaya Operasional Pendidikan Terlambat Cair, Ada Apa?)
Memasuki pekan pertama di November 2020, ada tiga fenomena langit yang bisa diamati dari Bumi. Berikut ketiga fenomena tersebut, dilansir dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN). (Lihat videonya: Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat)
Okultasi Mebsuta oleh Bulan (5 November)
Mebsuta atau Epsilon Geminorium adalah salah satu bintang bermagnitudo yang terletak di konstelasi Gemini.
Mebsuta akan mengalami okuktasi oleh Bulan sejak pukul 22.35.09 WIB hingga 23.44.02 WIB dengan durasi 69 menit di arah Timur-Timur Laut. Ketinggiannya mencapai 10 hingga 26 derajat di atas ufuk.
Fenomena ini dapat diamati dengan mata telanjang selama cuaca cerah, bebas polusi cahaya, dan penghalang jarak pandang lainnya.
Deklinasi Maksimum Utara Bulan (6 November)
Bulan akan berada pada deklinasi maksimum Utara pada pukul 02.29.53 WIB dengan jarak geosentris 394.568 km. Letaknya pada posisi paling utara dari ekuator langit (sebagaimana solstis Juni pada Matahari).
Di Indonesia, fenomena ini terjadi dengan ketinggian Bulan 24,8 derajat, ketika kulminasi bervariasi antara 54,2 derajat (Pulau Rote) hingga 71,2 derajat (Pulau Weh).
Memasuki pekan pertama di November 2020, ada tiga fenomena langit yang bisa diamati dari Bumi. Berikut ketiga fenomena tersebut, dilansir dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN). (Lihat videonya: Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat)
Okultasi Mebsuta oleh Bulan (5 November)
Mebsuta atau Epsilon Geminorium adalah salah satu bintang bermagnitudo yang terletak di konstelasi Gemini.
Mebsuta akan mengalami okuktasi oleh Bulan sejak pukul 22.35.09 WIB hingga 23.44.02 WIB dengan durasi 69 menit di arah Timur-Timur Laut. Ketinggiannya mencapai 10 hingga 26 derajat di atas ufuk.
Fenomena ini dapat diamati dengan mata telanjang selama cuaca cerah, bebas polusi cahaya, dan penghalang jarak pandang lainnya.
Deklinasi Maksimum Utara Bulan (6 November)
Bulan akan berada pada deklinasi maksimum Utara pada pukul 02.29.53 WIB dengan jarak geosentris 394.568 km. Letaknya pada posisi paling utara dari ekuator langit (sebagaimana solstis Juni pada Matahari).
Di Indonesia, fenomena ini terjadi dengan ketinggian Bulan 24,8 derajat, ketika kulminasi bervariasi antara 54,2 derajat (Pulau Rote) hingga 71,2 derajat (Pulau Weh).
tulis komentar anda