Elon Musk: Dalam 10 Tahun Manusia Bisa Bicara Tanpa Kata
Senin, 11 Mei 2020 - 19:01 WIB
NEW YORK - Elon Musk meramalkan, sekitar 5-10 tahun mendatang manusia akan mulai berkomunikasi secara non-verbal. Di masa depan, menurutnya manusia tidak perlu lagi menggunakan kata-kata untuk mengungkapkan sesuatu.
Perkiraan bos Space X ini diungkapkan, saat wawancara podcast The Joe Rogan Experience. Dalam podcast tersebut, ia membahas berbagai hal, termasuk perangkat implan otak hingga masalah privasi di rumah.
"Suatu hari, di masa depan akan datang, waktu di mana kamu bisa membaca pikiran orang lain dan kamu akan bisa untuk berinteraksi dengan satu sama lain secara non-verbal, non-fisik di mana kamu akan mentransfer data satu sama lain tanpa menggunakan mulut?" tanya Rogan kepada Musk, dikutip dari laman Business Insider, Senin (11/5/2020).
Kemudian, Musk mengiyakan pertanyaan Rogan tersebut.
Ia melihat sistem simbiosis antara manusia dan kecerdasan buatan yang mampu bertukar gagasan tanpa menggunakan kata-kata.
Menurut pria yang juga pendiri Tesla ini, jika otak manusia dihabiskan dengan banyak upaya untuk memampatkan konsep kompleks menjadi kata-kata. Saat proses itu, ada banyak informasi yang hilang.
"Dan saat kamu mengatakannya, kata-kata itu diinterpretasikan lalu didekompresi oleh orang yang mendengarkan," jelasnya.
Musk membayangkan, manusia berintegrasi lebih lancar dengan mesin untuk membuat komunikasi lebih cepat dan akurat.
Ke depan, akan ada kesempatan komunikasi non-verbal dan berpikir jika manusia sudah berada di jalur non-verbal interfacing.
"Kita sudah menjadi cyborg sampai tingkat tertentu, kan?" kata Musk. “Karena Anda punya telepon, Anda punya laptop, Anda punya perangkat elektronik. Hari ini jika Anda tidak membawa ponsel Anda, sepertinya Anda kehilangan sindrom anggota tubuh. Rasanya ada sesuatu yang benar-benar hilang," lanjut Musk.
Namun, dia menegaskan jika komunikasi non-verbal itu belum akan terjadi dalam waktu dekat. Perlu waktu 5-10 tahun lagi, untuk komunikasi tersebut muncul di tengah-tengah manusia.
Diketahui perusahaan yang dipimpin Musk, Neuralink, sedang mengerjakan implan otak yang dapat berinteraksi langsung dengan otak pasien untuk mengobati cedera dan trauma otak.
Perkiraan bos Space X ini diungkapkan, saat wawancara podcast The Joe Rogan Experience. Dalam podcast tersebut, ia membahas berbagai hal, termasuk perangkat implan otak hingga masalah privasi di rumah.
"Suatu hari, di masa depan akan datang, waktu di mana kamu bisa membaca pikiran orang lain dan kamu akan bisa untuk berinteraksi dengan satu sama lain secara non-verbal, non-fisik di mana kamu akan mentransfer data satu sama lain tanpa menggunakan mulut?" tanya Rogan kepada Musk, dikutip dari laman Business Insider, Senin (11/5/2020).
Kemudian, Musk mengiyakan pertanyaan Rogan tersebut.
Ia melihat sistem simbiosis antara manusia dan kecerdasan buatan yang mampu bertukar gagasan tanpa menggunakan kata-kata.
Menurut pria yang juga pendiri Tesla ini, jika otak manusia dihabiskan dengan banyak upaya untuk memampatkan konsep kompleks menjadi kata-kata. Saat proses itu, ada banyak informasi yang hilang.
"Dan saat kamu mengatakannya, kata-kata itu diinterpretasikan lalu didekompresi oleh orang yang mendengarkan," jelasnya.
Musk membayangkan, manusia berintegrasi lebih lancar dengan mesin untuk membuat komunikasi lebih cepat dan akurat.
Ke depan, akan ada kesempatan komunikasi non-verbal dan berpikir jika manusia sudah berada di jalur non-verbal interfacing.
"Kita sudah menjadi cyborg sampai tingkat tertentu, kan?" kata Musk. “Karena Anda punya telepon, Anda punya laptop, Anda punya perangkat elektronik. Hari ini jika Anda tidak membawa ponsel Anda, sepertinya Anda kehilangan sindrom anggota tubuh. Rasanya ada sesuatu yang benar-benar hilang," lanjut Musk.
Namun, dia menegaskan jika komunikasi non-verbal itu belum akan terjadi dalam waktu dekat. Perlu waktu 5-10 tahun lagi, untuk komunikasi tersebut muncul di tengah-tengah manusia.
Diketahui perusahaan yang dipimpin Musk, Neuralink, sedang mengerjakan implan otak yang dapat berinteraksi langsung dengan otak pasien untuk mengobati cedera dan trauma otak.
(wbs)
tulis komentar anda