Bulan November 2020 akan Ditutup dengan Gerhana Bulan Lebih dari 4 Jam
Minggu, 29 November 2020 - 16:54 WIB
JAKARTA - Penghujung bulan November 2020 akan ditutup dengan fenomena langit Gerhana Bulan Penumbra Parsial . Gerhana kali ini termasuk dalam Seri Saros 116 Gerhana ke-58 dari 73 gerhana. (Baca juga: Rentetan Fenomena Alam di Juli 2020 dari Gerhana hingga Hujan Meteor )
Magnitudo penumbra bernilai negatif. Artinya, hanya sebagian permukaan Bulan yang masuk ke dalam bayangan penumbra. Oleh karena itu, gerhana Bulan kali ini disebut sebagai Gerhana Bulan Penumbra Parsial.
Melansir dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) , Gerhana Bulan Penumbra Parsial akan dimulai sejak pukul 14.29.56 WIB hingga pukul 18.55.48 WIB atau berlangsung selama 4 jam 25 menit dan 52 detik. Sementara puncak gerhana terjadi pada pukul 16.42.49 WIB.
Sementara wilayah di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fase gerhana mulai dari kontak awal, puncak gerhana, hingga kontak akhir adalah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua ditambah dengan Timor Leste.
"Sementara wilayah Indonesia sisanya hanya dapat menyaksikan Bulan yang sudah tidak tertutup bayangan penumbra secara maksimal. Karena puncak gerhana terjadi sebelum Bulan terbit," tulis LAPAN.
Gerhana Bulan Penumbra Parsial secara kasat mata tampak nyaris sama dengan purnama pada biasanya. Namun, pada permukaan Bulan akan tampak sedikit lebih redup ketika sebagian besar permukaan Bulan memasuki bayangan penumbra.
Keredupan ini akan tampak jelas perbedaannya ketika diabadikan menggunakan kamera dan dibantu dengan teleskop. Tetapi harus dipastikan langit sedang cuaca cerah, bebas dari polusi cahaya, dan penghalang yang menghalangi medan pandang. (Baca juga: Kisruh Habib Rizieq Keluar dari RS, FPI: Pemda dan Polisi Jangan Lebay )
Magnitudo penumbra bernilai negatif. Artinya, hanya sebagian permukaan Bulan yang masuk ke dalam bayangan penumbra. Oleh karena itu, gerhana Bulan kali ini disebut sebagai Gerhana Bulan Penumbra Parsial.
Melansir dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) , Gerhana Bulan Penumbra Parsial akan dimulai sejak pukul 14.29.56 WIB hingga pukul 18.55.48 WIB atau berlangsung selama 4 jam 25 menit dan 52 detik. Sementara puncak gerhana terjadi pada pukul 16.42.49 WIB.
Sementara wilayah di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fase gerhana mulai dari kontak awal, puncak gerhana, hingga kontak akhir adalah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua ditambah dengan Timor Leste.
"Sementara wilayah Indonesia sisanya hanya dapat menyaksikan Bulan yang sudah tidak tertutup bayangan penumbra secara maksimal. Karena puncak gerhana terjadi sebelum Bulan terbit," tulis LAPAN.
Gerhana Bulan Penumbra Parsial secara kasat mata tampak nyaris sama dengan purnama pada biasanya. Namun, pada permukaan Bulan akan tampak sedikit lebih redup ketika sebagian besar permukaan Bulan memasuki bayangan penumbra.
Keredupan ini akan tampak jelas perbedaannya ketika diabadikan menggunakan kamera dan dibantu dengan teleskop. Tetapi harus dipastikan langit sedang cuaca cerah, bebas dari polusi cahaya, dan penghalang yang menghalangi medan pandang. (Baca juga: Kisruh Habib Rizieq Keluar dari RS, FPI: Pemda dan Polisi Jangan Lebay )
(iqb)
tulis komentar anda