Boeing Bantu KNKT Investigasi Isi Rekaman Black Box Sriwijaya Air SJ182

Rabu, 10 Februari 2021 - 16:46 WIB
Black Box pesawat Sriwijaya Air. FOTO/ DOK SINDOnews
JAKARTA - Kabar Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182 berhasil diunduh oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membuat produsen pesawar terbang Boeing menerjunkan tim investigasinya untuk mengungkap penyebab kecelakanan pesawat Sriwijaya Air.



Ketua Subkomite investigasi kecelakaan penerbangan KNKT, Capt. Nurcahyo Utomo, menyampaikan bahwa KNKT telah mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak dari luar negeri dalam menginvestigasi penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya SJ182 dari rekaman Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182 .



Bantuan ini berasal dari National Transportation Safety Board (NTSB) sebanyak empat orang, empat orang dari pabrik pesawat Boeing, satu orang dari Federal Aviation Administration (FAA), satu orang dari pabrik pembuat mesin pesawat General Electric.

"Semuanya berasal dari Amerika Serikat, kecuali dua orang dari Singapura,” ujarnya Nurcahyo dalam keterangan persnya di Jakarta.

Nurcahyo menerangkan, bantuan tersebut dijalankan sesuai dengan perjanjian kerjasama antarnegara ASEAN dan ketentuan dari Internasional Civil Aviation Organization (ICAO). Ketentuan ini menyebutkan, negara pembuat pesawat terbang berhak berpartisipasi dalam proses investigasi dari rekaman Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182 .

Adapun tentang data Flight Data Recorder (FDR) yang telah berhasil diunduh, mantan pilot senior tersebut mengungkapkan, pihaknya sudah berhasil mengunduh 370 parameter, durasi 27 jam, sebanyak 18 penerbangan termasuk penerbangan SJ182 rute Jakarta – Pontianak yang mengalami kecelakaan. "Data-data ini detilnya masih belum bisa kami publikasikan," ucap Nurcahyo.



Saat ini, KNKT bersama Basarnas dan pihak terkait lainnya masih berupaya menemukan Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Cockpit Voice Recorder (CVR). Data CVR sangat dibutuhkan untuk mendukung data yang sudah ada sebelumnya. KNKT akan tetap meneruskan pencarian CVR ini, meskipun Basarnas sudah menghentikan operasi pencarian korban.

“Kami berharap dalam 30 hari setelah kecelakaan, kami dapat menyusun laporan awal untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat luas,” ujarnya.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More