Asteroid 2001 FOi32 Melintas, Skenario Potensi Tabrakan dengan Bumi Disiapkan
Minggu, 14 Maret 2021 - 10:12 WIB
CALIFORNIA - Salah satu asteroid terbesar akan melesat melewati Bumi tahun ini. Batu antariksa bernama (231937) 2001 FO32 itu diperkirakan akan berada pada jarak paling dekat dengan bumi pada 21 Maret tepat pukul 11:03 ET (23:03 WIB).
Para astronom akan mendapatkan kesempatan berharga untuk mengamati batuan luar angkasa dari dekat saat asteroid 2001 FO32 tersebut mendekat ke Bumi.
Kendati demikian, batu raksasa tersebut hanya akan mendekat pada jarak 1,25 juta mil (2 juta kilometer), tidak lebih.
Laboratorium Propulsi Jet NASA melaporkan bahwa tidak akan ada kemungkinan tabrakan antara Bumi dan asteroid raksasa tersebut
"Tidak ada ancaman tabrakan dengan planet kita sekarang atau selama berabad-abad mendatang," kata pihak NASA, dikutip dari laman Space, Minggu (14/3/2021).
Asteroid tersebut ditemukan pertama kali 20 tahun yang lalu. Sejak saat itu, para leneliti melihat jalur orbit 2001 FO32 mengelilingi matahari dengan sangat akurat.
Asteroid yang diperkirakan memiliki lebar 440 hingga 680 meter tersebut akan meluncur melewati Bumi dengan kecepatan 77.000 mph (124.00 kilometer per jam), lebih cepat daripada kebanyakan asteroid yang bergerak di dekat Bumi.
Kecepatan gerak yang tidak biasa itu karena orbitnya yang memanjang dan sangat miring di sekitar matahari.
Saat batu tersebut mendekati tata surya bagian dalam, kecepatannya bertambah sebelum berputar kembali ke luar angkasa hingga akhirnya berbalik kembali ke matahari dan mengorbit sekali setiap 810 hari.
Batu tersebut dianggap sebagai "asteroid yang berpotensi berbahaya", atau PHA, oleh CNEOS.
CNEOS memantau PHA seperti 2001 FO32 menggunakan radar dan teleskop berbasis darat, melacak pergerakan mereka jika mereka cukup dekat dengan Bumi dan menimbulkan risiko benturan.
Meskipun asteroid mengorbit matahari sekali setiap 2,25 tahun, 2001 FO32 tidak akan sedekat ini dengan planet manusia lagi sampai 2052.
Para astronom akan mendapatkan kesempatan berharga untuk mengamati batuan luar angkasa dari dekat saat asteroid 2001 FO32 tersebut mendekat ke Bumi.
Kendati demikian, batu raksasa tersebut hanya akan mendekat pada jarak 1,25 juta mil (2 juta kilometer), tidak lebih.
Laboratorium Propulsi Jet NASA melaporkan bahwa tidak akan ada kemungkinan tabrakan antara Bumi dan asteroid raksasa tersebut
"Tidak ada ancaman tabrakan dengan planet kita sekarang atau selama berabad-abad mendatang," kata pihak NASA, dikutip dari laman Space, Minggu (14/3/2021).
Asteroid tersebut ditemukan pertama kali 20 tahun yang lalu. Sejak saat itu, para leneliti melihat jalur orbit 2001 FO32 mengelilingi matahari dengan sangat akurat.
Asteroid yang diperkirakan memiliki lebar 440 hingga 680 meter tersebut akan meluncur melewati Bumi dengan kecepatan 77.000 mph (124.00 kilometer per jam), lebih cepat daripada kebanyakan asteroid yang bergerak di dekat Bumi.
Kecepatan gerak yang tidak biasa itu karena orbitnya yang memanjang dan sangat miring di sekitar matahari.
Saat batu tersebut mendekati tata surya bagian dalam, kecepatannya bertambah sebelum berputar kembali ke luar angkasa hingga akhirnya berbalik kembali ke matahari dan mengorbit sekali setiap 810 hari.
Batu tersebut dianggap sebagai "asteroid yang berpotensi berbahaya", atau PHA, oleh CNEOS.
CNEOS memantau PHA seperti 2001 FO32 menggunakan radar dan teleskop berbasis darat, melacak pergerakan mereka jika mereka cukup dekat dengan Bumi dan menimbulkan risiko benturan.
Meskipun asteroid mengorbit matahari sekali setiap 2,25 tahun, 2001 FO32 tidak akan sedekat ini dengan planet manusia lagi sampai 2052.
(wbs)
tulis komentar anda