Awal April 2021 Siap Disambut Dua Fenomena Antariksa
Selasa, 30 Maret 2021 - 21:02 WIB
JAKARTA - Maret 2021 akan segera berakhir. Tak terasa kuartal pertama tahun ini sudah dilalui. Beragam fenomena antariksa juga telah terjadi selama tiga bulan terakhir. Sementara itu, awal April 2021 yang meliputi pekan ini akan disambut dengan dua fenomena antariksa.
Berikut ini dua fenomena tersebut, dilansir dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Selasa (30/3/2021).
Konjungsi Bulan - Anteras (1-2 April)
Puncak konjungsi Bulan - Anteras terjadi pada 2 April 2021, pukul 03.49 WIB atau 04.49 WITA atau 05.49 WIT. Meski begitu, fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak 1 April 2021 pukul 21.45 waktu setempat, dari arah Timur-Tenggara hingga keesokan paginya ketika fajar bahari berakhir dari arah Barat-Barat Daya.
Sudut pisahnya bervariasi, antara 6,64° hingga 4,58°. Sementara magnitudo Anteras sebesar +1,05, sedangkan Fraksi Iluminasi Bulan bervariasi antara 79,3% hingga 77,2% (Bulan Susut/Cembung Akhir).
Fase Perbani Akhir (4 April)
Fase perbani akhir adalah salah satu fase ketika Bulan berkonfigurasi antara Matahari, Bumi, dan Bulan yang membentuk sudut siku-siku (90°) dan terjadi setelah fase Bulan purnama.
Puncak fenomena ini terjadi pukul 17.02.27 WIB atau 18.02.27 WITA atau 19.02.27 WIT. Sehinggan Bulan perbani akhir ini sudah dapat disaksikan ketika terbit senelum tengah malam dari arah Timur-Tenggara.
Kemudian berkulminasi di arah selatan menjelang terbit Matahari dan akan terbenam di arah barat-barat daya sekitar tengah hari. Bulan berjarak 376.541 km dari Bumi (geosentrik), dan berada di sekitar konstelasi Sagitarius.
Berikut ini dua fenomena tersebut, dilansir dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Selasa (30/3/2021).
Konjungsi Bulan - Anteras (1-2 April)
Puncak konjungsi Bulan - Anteras terjadi pada 2 April 2021, pukul 03.49 WIB atau 04.49 WITA atau 05.49 WIT. Meski begitu, fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak 1 April 2021 pukul 21.45 waktu setempat, dari arah Timur-Tenggara hingga keesokan paginya ketika fajar bahari berakhir dari arah Barat-Barat Daya.
Sudut pisahnya bervariasi, antara 6,64° hingga 4,58°. Sementara magnitudo Anteras sebesar +1,05, sedangkan Fraksi Iluminasi Bulan bervariasi antara 79,3% hingga 77,2% (Bulan Susut/Cembung Akhir).
Fase Perbani Akhir (4 April)
Fase perbani akhir adalah salah satu fase ketika Bulan berkonfigurasi antara Matahari, Bumi, dan Bulan yang membentuk sudut siku-siku (90°) dan terjadi setelah fase Bulan purnama.
Puncak fenomena ini terjadi pukul 17.02.27 WIB atau 18.02.27 WITA atau 19.02.27 WIT. Sehinggan Bulan perbani akhir ini sudah dapat disaksikan ketika terbit senelum tengah malam dari arah Timur-Tenggara.
Kemudian berkulminasi di arah selatan menjelang terbit Matahari dan akan terbenam di arah barat-barat daya sekitar tengah hari. Bulan berjarak 376.541 km dari Bumi (geosentrik), dan berada di sekitar konstelasi Sagitarius.
(wbs)
tulis komentar anda