NASA Segera Uji Coba Pesawat Supersonic X-59
Kamis, 13 Mei 2021 - 22:03 WIB
JAKARTA - Dalam waktu dekat, NASA akan melakukan uji coba pesawat supersonic X-59 untuk mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan. Rencananya, NASA menggandeng perusahaan setempat untuk menguji coba X-59 yang terbang di atas pemukiman.
Seperti diketahui, penerbangan komersial supersonik dilarang karena ledakan sonik yang dihasilkan mengganggu kenyamanan warga. Dengan kehadiran pesawat X-59 atau yang dikenal QueSST X-Plane, NASA berharap bisa mengatasi masalah ledakan sonik tersebut.
Para insinyur NASA dan pembuat pesawat Lockheed Martin Skunk Works berencana mengurangi suara ledakan sonik itu menjadi "dentuman lembut".
Seperti diketahui, ledakan sonik dibuat oleh serangkaian gelombang tekanan di depan dan belakang pesawat. Untuk menguranginya, para insinyur merekayasa dengan menggabungkannya menjadi satu gelombang.
Jadi pesawat supersonic menciptakan peningkatan tekanan di hidung pesawat, diikuti dengan kembali ke tekanan normal saat pesawat melewatinya.
Sebagai gambaran, pesawat jet F-16 yang menembus penghalang menghasilkan suara ledakan sonic lebih dari 78 dB pada ketinggian lebih dari 8.000 meter (26.200 kaki). Concorde sipil menghasilkan 90 dB.
Untuk mengetahui apakah teknologinya berfungsi, NASA harus menguji pesawat di atas area berpenduduk. Minggu lalu NASA mengumumkan telah memilih perusahaan perencanaan transportasi yang berbasis di Massachusetts, Miller & Hanson untuk melakukan uji coba.
Menurut data, uji coba akan berlangsung selama delapan tahun, tetapi tidak disebutkan kapan mereka akan mulai atau area berpenduduk mana yang dipilih untuk eksperimen tersebut.
Seperti diketahui, penerbangan komersial supersonik dilarang karena ledakan sonik yang dihasilkan mengganggu kenyamanan warga. Dengan kehadiran pesawat X-59 atau yang dikenal QueSST X-Plane, NASA berharap bisa mengatasi masalah ledakan sonik tersebut.
Para insinyur NASA dan pembuat pesawat Lockheed Martin Skunk Works berencana mengurangi suara ledakan sonik itu menjadi "dentuman lembut".
Seperti diketahui, ledakan sonik dibuat oleh serangkaian gelombang tekanan di depan dan belakang pesawat. Untuk menguranginya, para insinyur merekayasa dengan menggabungkannya menjadi satu gelombang.
Jadi pesawat supersonic menciptakan peningkatan tekanan di hidung pesawat, diikuti dengan kembali ke tekanan normal saat pesawat melewatinya.
Sebagai gambaran, pesawat jet F-16 yang menembus penghalang menghasilkan suara ledakan sonic lebih dari 78 dB pada ketinggian lebih dari 8.000 meter (26.200 kaki). Concorde sipil menghasilkan 90 dB.
Untuk mengetahui apakah teknologinya berfungsi, NASA harus menguji pesawat di atas area berpenduduk. Minggu lalu NASA mengumumkan telah memilih perusahaan perencanaan transportasi yang berbasis di Massachusetts, Miller & Hanson untuk melakukan uji coba.
Menurut data, uji coba akan berlangsung selama delapan tahun, tetapi tidak disebutkan kapan mereka akan mulai atau area berpenduduk mana yang dipilih untuk eksperimen tersebut.
(ysw)
tulis komentar anda