Kabar Baik Buat Para Astronot, Kulkas Khusus Luar Angkasa Telah Ditemukan

Minggu, 30 Mei 2021 - 11:00 WIB
Tim dari Purdue University saat melakukan riset kulkas khusus luar angkasa. Foto/Purdue University.
AMERIKA SERIKAT - Akhirnya para astronot yang melaksanakan misi khusus di luar angkasa bisa bernapas lega. Pasalnya kebutuhan makanan mereka selama bertugas di luar angkasa dalam jangka waktu yang lama setidaknya bisa terjamin dengan baik.

Pasalnya baru-baru ini proyek kerja sama tiga institusi, Purdue University, Air Squared Inc dan Whirlpool Corporation telah berhasil membuat sebuah kulkas mikrogravitasi yang sangat ideal digunakan di luar angkasa.





Diketahui sebelum adanya kulkas tersebut, para astronot yang bekerja di luar angkasa hanya mengandalkan makanan yang mereka bawa dari Bumi. Sejak tahun 1961 misi luar angkasa dilakukan sama sekali belum ditemukan kulkas yang bisa menyimpan makanan selama di luar angkasa. Alhasil makanan yang mereka bawa dari Bumi punya waktu kadaluwarsa yang pendek. Maksimal tiga tahun makanan tersebut layak dimakan.

Penggunaan kulkas mikrogravitasi itu nantinya mampu menjaga kualitas makanan yang dibawa hingga enam tahun. Diketahui program pembuatan kulkas luar angkasa ini merupakan salah satu program khusus NASA bertajuk Small Business Innovation Research (SBIR).

Disebutkan Sciencetimes, ketiga tim yang ada di proyek ini melakukan tiga kali eksperimen guna menemukan aspek-aspek berbeda. Dalam pengujiannya, purwarupa lemari es ditempatkan di dalam pesawat khusus yang terbang secara simulatif dalam lingkungan gravitasi mikro.





Data yang dikumpulkan dari eksperimen itu menunjukkan purwarupa kulkas angkasa luar itu benar-benar bekerja dengan baik di lingkungan gravitasi mikro. Proses kerja kulkas di Bumi tidak mengalami perbedaan ketika berada di ruangan gravitasi mikro. Dalam pengujian juga ditemukan bahwa kulkas tersebut tidak mengalami kerusakan akibat kebanjiran cairan.

"Kami ingin memiliki kulkas yang tahan dan bekerja dengan normal jika berada di situasi gravitasi nol. Analisis awal kami dengan jelas menunjukkan bahwa desain kami memungkinkan gravitasi memiliki dampak yang lebih kecil pada siklus itu," ujar Eckhard Groll, Head of the School of Mechanical Engineering di Purdue University.
(wsb)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More