Google Earth Ungkap Fenomena Geoglyph Aneh di Perbatasan India-Pakistan
Kamis, 17 Juni 2021 - 20:01 WIB
JAKARTA - Google Earth menemukan fenomena geolyph aneh di India yang diklaim sebagai geolyph terbesar di dunia. Pola geolyph ini mencakup wilayah seluas 20,8 hektare dari wilayah gersang di dekat perbatasan India dengan Pakistan.
Dilansir Live Science, Kamis (17/6/2021), tidak jelas mengapa garis itu dibuat meskipun mereka terletak di dekat beberapa tugu batu peringatan diukir dengan gambar dewa Hindu Krishna dan Ganesha.
"Garis-garis itu mungkin memiliki semacam makna religius atau seremonial," tulis penemu dan peneliti independen Prancis Carlo Oetheimer, dan Yohann Oetheimer untuk jurnal Archaeological Research in Asia edisi September mendatang.
Para peneliti pertama kali menemukan garis di Google Earth pada tahun 2014 saat melakukan survei virtual di wilayah tersebut. Pada 2016, mereka mengunjungi kumpulan situs menarik.
Beberapa titik ternyata merupakan alur untuk penanaman pohon yang tidak jadi. Namun di dekat desa Boha, para peneliti menemukan pola yang tidak ada hubungannya dengan pertanian.
"Garis Boha menonjol dalam hal ukuran monumentalnya, bentuknya, dan orientasi spiral raksasa," kata Oetheimers melalui email ke Live Science.
Garis-garis itu dbiuat cukup halus di tanah dengan ukuran yang seragam. Garis itu digali ke dalam tanah gurun sedalam sekitar 10 sentimeter dan lebar 20-50 cm. Meskipun para peneliti tidak yakin bagaimana garis itu dibuat, diduga itu dilakukan dengan dengan bajak yang ditarik oleh hewan penarik, seperti unta.
Para peneliti memperkirakan bahwa desain tersebut berusia sekitar 150-200 tahun. "Daerah itu bukan lahan pertanian. karena disekitarnya tidak ada air yang tersedia untuk irigasi di dekatnya. Lahan tersebut saat ini digunakan untuk menggembalakan kambing dan domba," kata Oetheimers kepada Live Science.
Sejauh ini, maksud dari pembuatan geoglyph itu belum diketahui, persis seperti sejumlah geolyph yang ada di wilayah lain. Garis Nazca yang terkenal di Peru menggambarkan burung, kucing, dan hewan lainnya, dan telah dipelajari oleh para arkeolog modern sejak tahun 1920-an dan hingga kini masih menjadi misteri.
Dilansir Live Science, Kamis (17/6/2021), tidak jelas mengapa garis itu dibuat meskipun mereka terletak di dekat beberapa tugu batu peringatan diukir dengan gambar dewa Hindu Krishna dan Ganesha.
"Garis-garis itu mungkin memiliki semacam makna religius atau seremonial," tulis penemu dan peneliti independen Prancis Carlo Oetheimer, dan Yohann Oetheimer untuk jurnal Archaeological Research in Asia edisi September mendatang.
Para peneliti pertama kali menemukan garis di Google Earth pada tahun 2014 saat melakukan survei virtual di wilayah tersebut. Pada 2016, mereka mengunjungi kumpulan situs menarik.
Beberapa titik ternyata merupakan alur untuk penanaman pohon yang tidak jadi. Namun di dekat desa Boha, para peneliti menemukan pola yang tidak ada hubungannya dengan pertanian.
"Garis Boha menonjol dalam hal ukuran monumentalnya, bentuknya, dan orientasi spiral raksasa," kata Oetheimers melalui email ke Live Science.
Garis-garis itu dbiuat cukup halus di tanah dengan ukuran yang seragam. Garis itu digali ke dalam tanah gurun sedalam sekitar 10 sentimeter dan lebar 20-50 cm. Meskipun para peneliti tidak yakin bagaimana garis itu dibuat, diduga itu dilakukan dengan dengan bajak yang ditarik oleh hewan penarik, seperti unta.
Para peneliti memperkirakan bahwa desain tersebut berusia sekitar 150-200 tahun. "Daerah itu bukan lahan pertanian. karena disekitarnya tidak ada air yang tersedia untuk irigasi di dekatnya. Lahan tersebut saat ini digunakan untuk menggembalakan kambing dan domba," kata Oetheimers kepada Live Science.
Sejauh ini, maksud dari pembuatan geoglyph itu belum diketahui, persis seperti sejumlah geolyph yang ada di wilayah lain. Garis Nazca yang terkenal di Peru menggambarkan burung, kucing, dan hewan lainnya, dan telah dipelajari oleh para arkeolog modern sejak tahun 1920-an dan hingga kini masih menjadi misteri.
(ysw)
tulis komentar anda