Malam Ini Langit Indonesia Dihujani Meteor Perseid
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 20:43 WIB
JAKARTA - Malam ini dan kemarin menjadi momen puncak hujan Meteor Perseid di langit Indonesia. Hujan meteor tersebut sebenarnya sudah mulai aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus, namun puncaknya terjadi malam ini.
Lalu bagaimana cara untuk melihatnya?
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam situs resminya menuliskan hujan meteor ini dapat disaksikan dari arah Utara-Barat Laut hingga Utara mulai tengah malam waktu setempat, hingga 20 menit sebelum Matahari terbit.
Intensitas maksimum hujan meteor ini untuk di Indonesia mencapai 60-90 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam.
Hujan meteor ini disebut tidak terganggu oleh Bulan fase Sabit Awal berumur 4 hari dikarenakan sudah terbenam sebelum tengah malam.
Sementara itu, NASA dalam blog resminya, menyebutkan di bumi bagian utara dan wilayah yang jauh dari polusi cahaya kemungkinan bisa melihat 40 Perseid per jamnya. Sementara untuk wilayah bumi selatan melihat lebih sedikit Perseid.
NASA juga memberikan tips untuk bisa melihat hujan meteor ini. Pertama Anda harus menemukan tempat yang nyaman dan menghindari cahaya terang sebanyak mungkin.
Selain itu NASA juga meminta mata Anda melakukan penyesuaian diri di wilayah yang gelap hingga setengah jam. Perseid muncul sebagai garis cahaya kecil yang cepat.
Sekedar informasi, Hujan Meteor Perseid berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift -Tuttle. Namanya berasal dari titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yakni di konstelasi Perseus.
Lalu bagaimana cara untuk melihatnya?
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam situs resminya menuliskan hujan meteor ini dapat disaksikan dari arah Utara-Barat Laut hingga Utara mulai tengah malam waktu setempat, hingga 20 menit sebelum Matahari terbit.
Intensitas maksimum hujan meteor ini untuk di Indonesia mencapai 60-90 meteor tiap jam dengan kelajuan meteor mencapai 212.400 km/jam.
Hujan meteor ini disebut tidak terganggu oleh Bulan fase Sabit Awal berumur 4 hari dikarenakan sudah terbenam sebelum tengah malam.
Sementara itu, NASA dalam blog resminya, menyebutkan di bumi bagian utara dan wilayah yang jauh dari polusi cahaya kemungkinan bisa melihat 40 Perseid per jamnya. Sementara untuk wilayah bumi selatan melihat lebih sedikit Perseid.
NASA juga memberikan tips untuk bisa melihat hujan meteor ini. Pertama Anda harus menemukan tempat yang nyaman dan menghindari cahaya terang sebanyak mungkin.
Selain itu NASA juga meminta mata Anda melakukan penyesuaian diri di wilayah yang gelap hingga setengah jam. Perseid muncul sebagai garis cahaya kecil yang cepat.
Sekedar informasi, Hujan Meteor Perseid berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift -Tuttle. Namanya berasal dari titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yakni di konstelasi Perseus.
(dan)
tulis komentar anda