Gletser Menyusut, ADNR Ungkap Potensi Tsunami Setinggi Ratusan Meter
Sabtu, 11 September 2021 - 07:05 WIB
WALES - Mega-tsunami di Alaska yang dipicu oleh longsoran batu yang dibiarkan tidak stabil setelah pencairan gletser kemungkinan besar akan terjadi dalam dua dekade mendatang.
Bahkan para ilmuwan khawatir, mega-tsunam i itu bisa terjadi dalam 12 bulan (1 tahun) ke depan. BACA JUGA - Waspada Tsunami, 48 Kali Gempa Bumi di Jabar 74 Persen Terjadi di Laut
Laman Live Science melaporkan, sekelompok ilmuwan memperingatkan prospek bencana yang akan datang di Prince William Sound dalam surat terbuka kepada Departemen Sumber Daya Alam Alaska (ADNR) pada bulan Mei 2020.
Meski potensi risiko tanah longsor semacam itu sangat serius, masih banyak yang tidak diketahui tentang bagaimana atau kapan bencana ini bisa terjadi. Yang jelas adalah retret gletser di Prince William Sound, di sepanjang pantai selatan Alaska, tampaknya berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 kilometer (60 mil) di timur Anchorage.
Analisis citra satelit menunjukkan saat Gletser Barry mundur dari Barry Arm karena pencairan yang sedang berlangsung, bekas "luka" berbatu besar muncul di permukaan gunung di atasnya.
Ini menunjukkan tanah longsor yang bertahap dan bergerak lambat sudah terjadi di atas fjord. Tetapi jika permukaan batu tiba-tiba memberi jalan, konsekuensinya bisa mengerikan. Meski terpencil, ini adalah kawasan yang sering dikunjungi oleh kapal komersial dan rekreasi, termasuk kapal pesiar.
"Awalnya sulit untuk mempercayai angka-angka itu," salah satu peneliti, ahli geofisika, Chunli Dai dari Universitas Negeri Ohio mengatakan kepada NASA Earth Observatory.
"Berdasarkan ketinggian endapan di atas air, volume tanah yang tergelincir, dan sudut kemiringan, kami menghitung bahwa keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 dan mega-tsunam i," paparnya.
Bahkan para ilmuwan khawatir, mega-tsunam i itu bisa terjadi dalam 12 bulan (1 tahun) ke depan. BACA JUGA - Waspada Tsunami, 48 Kali Gempa Bumi di Jabar 74 Persen Terjadi di Laut
Laman Live Science melaporkan, sekelompok ilmuwan memperingatkan prospek bencana yang akan datang di Prince William Sound dalam surat terbuka kepada Departemen Sumber Daya Alam Alaska (ADNR) pada bulan Mei 2020.
Meski potensi risiko tanah longsor semacam itu sangat serius, masih banyak yang tidak diketahui tentang bagaimana atau kapan bencana ini bisa terjadi. Yang jelas adalah retret gletser di Prince William Sound, di sepanjang pantai selatan Alaska, tampaknya berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 kilometer (60 mil) di timur Anchorage.
Analisis citra satelit menunjukkan saat Gletser Barry mundur dari Barry Arm karena pencairan yang sedang berlangsung, bekas "luka" berbatu besar muncul di permukaan gunung di atasnya.
Ini menunjukkan tanah longsor yang bertahap dan bergerak lambat sudah terjadi di atas fjord. Tetapi jika permukaan batu tiba-tiba memberi jalan, konsekuensinya bisa mengerikan. Meski terpencil, ini adalah kawasan yang sering dikunjungi oleh kapal komersial dan rekreasi, termasuk kapal pesiar.
"Awalnya sulit untuk mempercayai angka-angka itu," salah satu peneliti, ahli geofisika, Chunli Dai dari Universitas Negeri Ohio mengatakan kepada NASA Earth Observatory.
"Berdasarkan ketinggian endapan di atas air, volume tanah yang tergelincir, dan sudut kemiringan, kami menghitung bahwa keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor Teluk Lituya di Alaska tahun 1958 dan mega-tsunam i," paparnya.
tulis komentar anda