Ini Kubus Uranium Hitler yang Bisa Menghapus Inggris dari Peta

Senin, 13 September 2021 - 19:56 WIB
Ketika perang dunia kedua, Adolf Hitler memiliki rencana horor untuk menghapus Inggris dari peta menggunakan senjata nuklir yang dibangun oleh Nazi Jerman. Foto/dok
JAKARTA - Ketika perang dunia 2, Adolf Hitler memiliki rencana horor untuk menghapus Inggris dari peta menggunakan senjata nuklir yang reaktornya dibangun oleh Nazi Jerman. Dengan roket V2, rencananya Hitler akan mengirim bom nuklir itu ke Inggris.

Dikutip dari Expres.co.uk, para peneliti Nazi menggunakan ratusan kubus uranium untuk mencoba membangun reaktor nuklir. Saat neutron membombardir atom uranium-235 di dalam kubus, atom-atom tersebut akan terbelah, melepaskan sejumlah besar energi.

Nazi akhirnya gagal dalam upaya untuk mencapai terobosan dalam teknologi nuklir pada saat perang berakhir.





Padahal di bulan Desember 1938, fisikawan Lise Meitner dan Otto Frisch membuat penemuan mengejutkan tentang fusi nuklir di laboratorium Berlin yang akan segera merevolusi fisika nuklir.

Program senjata nuklir Jerman, yang secara informal dikenal sebagai Uranverein, melewati beberapa fase kerja, tetapi akhirnya dibekukan di tingkat laboratorium.

Brittany Robertson dari Pacific Northwest National Laboratory (PNNL) mengatakan: "Saya senang program Nazi tidak selesai sebelum dikalahkan sekutu, karena jika tidak, dunia akan menjadi tempat yang sangat berbeda."



Setelah Perang Dunia 2 berakhir, reaktor dibongkar oleh pasukan Sekutu, sebanyak 664 kubus uranium yang telah diletakan dalam reaktor dikirim ke AS. Belakangan, teori yang dilakukan para ilmuwan Nazi dimanfaatkan para peneliti sekutu.

Segera setelah itu, Proyek Manhattan antara AS, Inggris, dan Kanada melahirkan bom atom yang dijatuhkan di Jepang dan mengakhiri perang dunia kedua.
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More