Ilmuwan Temukan Fosil Spesies Tertua Sebelum Homo Sapiens Menghuni Bumi
Selasa, 21 September 2021 - 08:57 WIB
JOHANNESBURG - Seorang ilmuwan menemukan kumpulan fosil manusia purba di sebuah gua di Afrika Selatan yang diperkirakan dari masa sekitar 300.000 tahun lalu. Fosil ini diyakini merupakan spesies Homo Naledi yang menghuni Bumi sebelum Homo Sapiens atau manusia modern.
Berbekal peta gua yang dibuatnya sendiri, Dr Lee Berger, seorang ahli paleoantropologi yang berbasis di Afrika Selatan, telah menjelajahi sistem gua Bintang Baru di selatan negara itu. Dia memetakan semua lokasi yang belum dicapai dan menemukan tengkorak spesies Homo baru, yakni Homo Naledi.
Dilansir Express.co.uk, Selasa (21/9/2021), Berger mengatakan telah mendengar desas-desus tentang tulang-tulang manusia di salah satu lorong, dan melakukan penyelidikan melalui medan yang menantang, celah di dalam gua seringkali hanya selebar tubuh.
"Di sana saya melihat sesuatu yang saya pikir tidak akan pernah saya lihat sepanjang karir saya, ada hominid yang jelas-jelas primitif tergeletak di atas tanah," katanya.
Dia dan tim penelitinya melanjutkan untuk mengungkap tulang dari 15 kerangka terpisah, yang berasal dari saat manusia pertama kali menyebar ke seluruh Afrika. Sisa-sisa tulang ini merupakan bagian dari bayi hingga orang dewasa lanjut usia.
Setelah diteliti, diketahui kalau tulang-tulang itu bukan manusia dan milik spesies yang sama sekali baru. Ini adalah tulang milik Homo Naledi yang akan tampak seperti manusia dari kejauhan.
Pada pemeriksaan lebih dekat, proporsi mereka akan jelas sangat berbeda: mereka sangat pendek dan memiliki kepala yang lebih kecil dan bahu yang lebih sempit, dengan fitur wajah yang sama sekali berbeda.
Naledi bergabung dengan jajaran spesies mirip manusia lainnya yang ada secara paralel dengan Homo sapiens 300.000 tahun yang lalu. Beberapa di antaranya termasuk Homo erectus dan Homo neanderthalensis.
Penemuannya adalah penemuan terbesar yang pernah dibuat di benua Afrika. Banyak misteri terus menyelimuti Homo Naledi, termasuk bagaimana sisa-sisa itu masuk ke dalam gua, seperti apa peralatannya, dan bagaimana ia bertahan hidup bersama spesies berotak lebih besar.
Homo naledi sejauh ini hanya ditemukan di Situs Warisan Dunia Cradle of Humankind Afrika Selatan, sekitar 40 kilometer dari Johannesburg.
Berbekal peta gua yang dibuatnya sendiri, Dr Lee Berger, seorang ahli paleoantropologi yang berbasis di Afrika Selatan, telah menjelajahi sistem gua Bintang Baru di selatan negara itu. Dia memetakan semua lokasi yang belum dicapai dan menemukan tengkorak spesies Homo baru, yakni Homo Naledi.
Dilansir Express.co.uk, Selasa (21/9/2021), Berger mengatakan telah mendengar desas-desus tentang tulang-tulang manusia di salah satu lorong, dan melakukan penyelidikan melalui medan yang menantang, celah di dalam gua seringkali hanya selebar tubuh.
"Di sana saya melihat sesuatu yang saya pikir tidak akan pernah saya lihat sepanjang karir saya, ada hominid yang jelas-jelas primitif tergeletak di atas tanah," katanya.
Dia dan tim penelitinya melanjutkan untuk mengungkap tulang dari 15 kerangka terpisah, yang berasal dari saat manusia pertama kali menyebar ke seluruh Afrika. Sisa-sisa tulang ini merupakan bagian dari bayi hingga orang dewasa lanjut usia.
Setelah diteliti, diketahui kalau tulang-tulang itu bukan manusia dan milik spesies yang sama sekali baru. Ini adalah tulang milik Homo Naledi yang akan tampak seperti manusia dari kejauhan.
Pada pemeriksaan lebih dekat, proporsi mereka akan jelas sangat berbeda: mereka sangat pendek dan memiliki kepala yang lebih kecil dan bahu yang lebih sempit, dengan fitur wajah yang sama sekali berbeda.
Naledi bergabung dengan jajaran spesies mirip manusia lainnya yang ada secara paralel dengan Homo sapiens 300.000 tahun yang lalu. Beberapa di antaranya termasuk Homo erectus dan Homo neanderthalensis.
Penemuannya adalah penemuan terbesar yang pernah dibuat di benua Afrika. Banyak misteri terus menyelimuti Homo Naledi, termasuk bagaimana sisa-sisa itu masuk ke dalam gua, seperti apa peralatannya, dan bagaimana ia bertahan hidup bersama spesies berotak lebih besar.
Homo naledi sejauh ini hanya ditemukan di Situs Warisan Dunia Cradle of Humankind Afrika Selatan, sekitar 40 kilometer dari Johannesburg.
(ysw)
tulis komentar anda