Inilah Sosok di Balik Ide Gila Membuat Pupuk Berbahan Jenazah Manusia
Jum'at, 24 September 2021 - 11:02 WIB
JAKARTA - Tren menggunakan jenazah manusia tercetu oleh pria asal Amerika Serikat, Micah Truman yang membangun usaha yang dapat mengubah jenazah manusia menjadi kompos.
Pada tahun 2019, Truman meninggalkan karirnya di bidang keuangan setelah menemukan ide gila yang mengubah mayat manusia menjadi kompos.
Setelah meninggalkan karirnya, Truman membangun usaha yang bernama Return Home. Truman berharap dapat membuka failitas di Seattle hanya dalam hitungan minggu.
Return Home merupakan usaha yang memungkinkan orang-orang yang mereka cintai menjadi kompos setelah mencampurkan mayat dengan bahan-bahan seperti serpihan kayu, air, pemanas, serbuk gergaji dan alfafa. Bahan-bahan ini digunakan untuk meningkatkan pembusukan dengan cepat.
Setelah 30 hari, jaringan lunak jenazah akan membusuk. Kemudian gigi dan tulangnya dikubur untuk menciptakan campuran kompos. Setelah melalui proses lumayan panjang, sisa kompos dikirim ke kerabat yang berduka 30 hari kemudian di dalam guci khusus.
Truman yakin bahwa bisnisnya akan tiba-tiba booming di tahun-tahun mendatang, setelah menguji idenya pada babi.
"Ketika saya melihat ini, saya pikir inilah yang akan mengubah dunia, Jadi sekarang kita bisa memilki proses yang sangat manusiawi yang telah kita lakukan selama ribuan tahun. Kami berdiri di samping orang yang kami cintai, mengucapkan selamat tinggal kepada mereka dan menutupinya dengan bahan organik yang kami pilih sendiri." tutur Truman seperti dilansir dari Daily Star.
Truman menambahkan bahwa proses tersebut adalah cara bagi kerabat untuk 'mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai dengan cara yang terasa menyenangkan.'
Sementara, keluarga mungkin dapat menggunakan kompos untuk menanam seperti bunga atau sayuran. Truman akan memberi mereka pilihan untuk mencampurkan bunga atau makanan favorit mereka ke dalam kompos. Dari segi biaya, Truman memperkirakan akan menelan biaya sekitar 3.500 Euro atau setara Rp601 ribu.
Truman juga berencana untuk membuat area perpisahan dimana orang yang dicintai dapat mengucapkan selamat tinggal, mirip dengan layanan pemakaman jika mereka mau.
Saat ini, California, Colorado dan Oregon diharapkan akan mengikuti jejak Washington dalam melegalkan Terramasi yang menyebar ke seluruh Amerika Serikat. Di Inggris, pemakaman dan penguburan alami atau 'hijau' diperbolehkan, yang melihat mayat dikuburkan dalam peti mati dapat terurai secara hayati .
Pada tahun 2019, Truman meninggalkan karirnya di bidang keuangan setelah menemukan ide gila yang mengubah mayat manusia menjadi kompos.
Setelah meninggalkan karirnya, Truman membangun usaha yang bernama Return Home. Truman berharap dapat membuka failitas di Seattle hanya dalam hitungan minggu.
Return Home merupakan usaha yang memungkinkan orang-orang yang mereka cintai menjadi kompos setelah mencampurkan mayat dengan bahan-bahan seperti serpihan kayu, air, pemanas, serbuk gergaji dan alfafa. Bahan-bahan ini digunakan untuk meningkatkan pembusukan dengan cepat.
Setelah 30 hari, jaringan lunak jenazah akan membusuk. Kemudian gigi dan tulangnya dikubur untuk menciptakan campuran kompos. Setelah melalui proses lumayan panjang, sisa kompos dikirim ke kerabat yang berduka 30 hari kemudian di dalam guci khusus.
Truman yakin bahwa bisnisnya akan tiba-tiba booming di tahun-tahun mendatang, setelah menguji idenya pada babi.
"Ketika saya melihat ini, saya pikir inilah yang akan mengubah dunia, Jadi sekarang kita bisa memilki proses yang sangat manusiawi yang telah kita lakukan selama ribuan tahun. Kami berdiri di samping orang yang kami cintai, mengucapkan selamat tinggal kepada mereka dan menutupinya dengan bahan organik yang kami pilih sendiri." tutur Truman seperti dilansir dari Daily Star.
Truman menambahkan bahwa proses tersebut adalah cara bagi kerabat untuk 'mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai dengan cara yang terasa menyenangkan.'
Sementara, keluarga mungkin dapat menggunakan kompos untuk menanam seperti bunga atau sayuran. Truman akan memberi mereka pilihan untuk mencampurkan bunga atau makanan favorit mereka ke dalam kompos. Dari segi biaya, Truman memperkirakan akan menelan biaya sekitar 3.500 Euro atau setara Rp601 ribu.
Truman juga berencana untuk membuat area perpisahan dimana orang yang dicintai dapat mengucapkan selamat tinggal, mirip dengan layanan pemakaman jika mereka mau.
Saat ini, California, Colorado dan Oregon diharapkan akan mengikuti jejak Washington dalam melegalkan Terramasi yang menyebar ke seluruh Amerika Serikat. Di Inggris, pemakaman dan penguburan alami atau 'hijau' diperbolehkan, yang melihat mayat dikuburkan dalam peti mati dapat terurai secara hayati .
(wbs)
tulis komentar anda