NASA Goda Crazy Rich Wisata di Tata Surya, Bisa Main Kayak di Satelit Saturnus
Jum'at, 22 Oktober 2021 - 07:00 WIB
AMERIKA SERIKAT - Akhirnya, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, NASA, ikut juga dalam bisnis wisata luar angkasa . Tidak tanggung-tanggung dalam video yang dirilis bertajuk Visions of the Future baru-baru ini, NASA mengajak wisatawan tidak hanya sekadar terbang setinggi mungkin ke orbit bumi.
Alih-alih mereka berencana mengajak wisatawan mengeksplorasi tata surya. Wisatawan akan diajak ke satelit planet Saturnus, Titan, skydiving di exoplanet, mengobservasi awan di Venus, melihat roket penjelajah terbang di Mars dan banyak lagi.
"Di NASA misi kami adalah eksplorasi. Kami mendatangi dan mempelajari semua tempat dalam sistem tata surya untuk mendapatkan pemahaman yang baik dari sebuah tanda tanya besar. Bagaimana kita bisa sampai, apa tujuan kita dan akhirnya apakah kita memang benar-benar sendiri," tulis NASA dalam akun Twitter resmi milik mereka.
Disebutkan Science Times, Visi NASA untuk perjalanan ruang angkasa dan pariwisata ruang angkasa masa depan memang masih butuh beberapa dekade lagi untuk direalisasi. Hanya saja upaya menarik ini sepertinya berhasil menarik minat tidak hanya pemerintah tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta yang bersedia mendukung misi luar angkasa di luar orbit dan bahkan tata surya.
Keinginan NASA di bisnis wisata luar angkasa itu memang terbilang maju jika dibandingkan perusahaan-perusahaan swasta yang sudah lebih dulu memulai bisnis itu. Baru-baru ini dua perusahaan luar angkasa milik dua orang terkaya di dunia, Jeff Bezos dan Richard Branson berhasil mengajak orang-orang non astronot berwisata di orbit bumi.
Perusahaan luar angkasa milik Jeff Bezos, Blue Origin, bahkan sudah dua kali membawa masyarakat umum terbang ke orbit bumi. Salah satunya aktor William Shatner, pemeran film Star Trek yang juga berhasil ditetapkan sebagai orang tertua di dunia yang sampai ke orbit bumi.
Alih-alih mereka berencana mengajak wisatawan mengeksplorasi tata surya. Wisatawan akan diajak ke satelit planet Saturnus, Titan, skydiving di exoplanet, mengobservasi awan di Venus, melihat roket penjelajah terbang di Mars dan banyak lagi.
"Di NASA misi kami adalah eksplorasi. Kami mendatangi dan mempelajari semua tempat dalam sistem tata surya untuk mendapatkan pemahaman yang baik dari sebuah tanda tanya besar. Bagaimana kita bisa sampai, apa tujuan kita dan akhirnya apakah kita memang benar-benar sendiri," tulis NASA dalam akun Twitter resmi milik mereka.
Disebutkan Science Times, Visi NASA untuk perjalanan ruang angkasa dan pariwisata ruang angkasa masa depan memang masih butuh beberapa dekade lagi untuk direalisasi. Hanya saja upaya menarik ini sepertinya berhasil menarik minat tidak hanya pemerintah tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta yang bersedia mendukung misi luar angkasa di luar orbit dan bahkan tata surya.
Keinginan NASA di bisnis wisata luar angkasa itu memang terbilang maju jika dibandingkan perusahaan-perusahaan swasta yang sudah lebih dulu memulai bisnis itu. Baru-baru ini dua perusahaan luar angkasa milik dua orang terkaya di dunia, Jeff Bezos dan Richard Branson berhasil mengajak orang-orang non astronot berwisata di orbit bumi.
Perusahaan luar angkasa milik Jeff Bezos, Blue Origin, bahkan sudah dua kali membawa masyarakat umum terbang ke orbit bumi. Salah satunya aktor William Shatner, pemeran film Star Trek yang juga berhasil ditetapkan sebagai orang tertua di dunia yang sampai ke orbit bumi.
tulis komentar anda