Lewat Teknologi Kesehatan Digital, Omron Peduli Jantung
Rabu, 10 November 2021 - 16:28 WIB
JAKARTA - Kepedulian Omron dibuktikan dengan ikut berpartisipasi pada Hari Jantung Sedunia dan HUT ke-40 Yayasan Jantung Indonesia. PT Omron Healthcare Indonesia memang selalu mendukung dalam banyak kampanye jantung sehat. Hal ini guna memerangi penyakit kardiovaskular, terutama di Indonesia.
Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September 2021 mengangkat tema global ‘Use Heart to Connect’ dan tema nasional ‘Jaga Jantungmu Untuk Hidup Lebih Sehat’.
Melalui tema ini, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) juga ingin menyatukan masyarakat dalam memerangi kardiovaskular, menginspirasi dan mendorong aksi internasional untuk mendorong terciptanya gaya hidup untuk jantung sehat di seluruh dunia.
Berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, Omron turut ambil bagian dalam peringatan Hari jantung Sedunia 2021 yang juga menandai eksistensi YJI ke40 di Indonesia, melalui serangkaian acara yang digelar selama satu bulan penuh.
“Omron telah berkolaborasi dengan YJI selama bertahun-tahun untuk memperingati Hari Jantung Sedunia, dengan membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung serta bahaya hipertensi melalui berbagai kegiatan. Kami akan terus berpartisipasi dalam kampanye jantung sehat di Indonesia, sebagai bentuk dukungan kami dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik melalui perangkat perawatan kesehatan inovatif,” ujar Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia.dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (12/11/2021).
Penyakit jantung atau kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17,9 juta penduduk meninggal karena penyakit jantung setiap tahunnya, atau sekitar 32 persen dari total angka kematian dunia.
Di Indonesia, kematian yang disebabkan penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Institute for Health Metrics and Evaluation /IHME, 2019)
Data Riskesdas juga menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit Kardiovaskular, seperti hipertensi dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018), stroke 12,1 per mil (2013) menjadi 10,9 per mil (2018), penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-2018), penyakit gagal ginjal kronis, dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018).
Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September 2021 mengangkat tema global ‘Use Heart to Connect’ dan tema nasional ‘Jaga Jantungmu Untuk Hidup Lebih Sehat’.
Baca Juga
Melalui tema ini, Yayasan Jantung Indonesia (YJI) juga ingin menyatukan masyarakat dalam memerangi kardiovaskular, menginspirasi dan mendorong aksi internasional untuk mendorong terciptanya gaya hidup untuk jantung sehat di seluruh dunia.
Berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, Omron turut ambil bagian dalam peringatan Hari jantung Sedunia 2021 yang juga menandai eksistensi YJI ke40 di Indonesia, melalui serangkaian acara yang digelar selama satu bulan penuh.
“Omron telah berkolaborasi dengan YJI selama bertahun-tahun untuk memperingati Hari Jantung Sedunia, dengan membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung serta bahaya hipertensi melalui berbagai kegiatan. Kami akan terus berpartisipasi dalam kampanye jantung sehat di Indonesia, sebagai bentuk dukungan kami dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik melalui perangkat perawatan kesehatan inovatif,” ujar Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia.dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (12/11/2021).
Penyakit jantung atau kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17,9 juta penduduk meninggal karena penyakit jantung setiap tahunnya, atau sekitar 32 persen dari total angka kematian dunia.
Di Indonesia, kematian yang disebabkan penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun, terdiri dari stroke 331.349 kematian, penyakit jantung koroner 245.343 kematian, penyakit jantung hipertensi 50.620 kematian, dan penyakit kardiovaskular lainnya (Institute for Health Metrics and Evaluation /IHME, 2019)
Data Riskesdas juga menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit Kardiovaskular, seperti hipertensi dari 25,8% (2013) menjadi 34,1% (2018), stroke 12,1 per mil (2013) menjadi 10,9 per mil (2018), penyakit jantung koroner tetap 1,5% (2013-2018), penyakit gagal ginjal kronis, dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018).
tulis komentar anda