PBB Cemas, Ahli Pastikan Gempa Bumi Bukan Pemicu Utama Mega Tsunami
Rabu, 17 November 2021 - 13:29 WIB
LONDON - Penelitian akan adanya Mega Tsunami bukanlah riset abal-abal, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan jelang tahun 2030, beberapa wilayah pesisir di Asia termasuk Indonesia akan terkena ancaman tsunami besar.
Seperti dilansir dari Live Science , sekelompok ilmuwan memperingatkan prospek bencana yang akan datang di Prince William Sound dalam surat terbuka kepada Departemen Sumber Daya Alam Alaska (ADNR) pada bulan Mei 2020.
Meski potensi risiko tanah longsor semacam itu sangat serius, masih banyak yang tidak diketahui tentang bagaimana atau kapan bencana ini bisa terjadi.
Yang jelas adalah retret gletser di Prince William Sound, di sepanjang pantai selatan Alaska, tampaknya berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 kilometer (60 mil) di timur Anchorage.
Analisis citra satelit menunjukkan saat Gletser Barry mundur dari Barry Arm karena pencairan yang sedang berlangsung, bekas "luka" berbatu besar muncul di permukaan gunung di atasnya.
Pemantauan berkelanjutan yang dilakukan banyak organisasi -termasuk ADNR, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, dan Survei Geologi AS- mengawasi perkembangan di Prince William Sound, untuk melacak pergerakan di atas Gletser Barry, dan demi menyempurnakan prediksi tentang dampak dari mega-tsunami yang akan terjadi.
Pemodelan awal dari laporan Mei, yang belum ditinjau oleh peneliti lain, menunjukkan tsunami yang mencapai ketinggian ratusan kaki di sepanjang garis pantai akan diakibatkan oleh kegagalan besar yang tiba-tiba, menyebar ke seluruh Prince William Sound, dan ke teluk dan fjord yang jauh dari sumber.
Mungkin kesimpulan yang lebih besar adalah dampak dari penyusutan gletser yang relatif cepat di era perubahan iklim dapat menimbulkan ancaman tanah longsor dan tsunami yang serupa di banyak tempat lain di dunia, tidak hanya di Alaska.
Seperti dilansir dari Live Science , sekelompok ilmuwan memperingatkan prospek bencana yang akan datang di Prince William Sound dalam surat terbuka kepada Departemen Sumber Daya Alam Alaska (ADNR) pada bulan Mei 2020.
Meski potensi risiko tanah longsor semacam itu sangat serius, masih banyak yang tidak diketahui tentang bagaimana atau kapan bencana ini bisa terjadi.
Yang jelas adalah retret gletser di Prince William Sound, di sepanjang pantai selatan Alaska, tampaknya berdampak pada lereng gunung di atas Barry Arm, sekitar 97 kilometer (60 mil) di timur Anchorage.
Analisis citra satelit menunjukkan saat Gletser Barry mundur dari Barry Arm karena pencairan yang sedang berlangsung, bekas "luka" berbatu besar muncul di permukaan gunung di atasnya.
Pemantauan berkelanjutan yang dilakukan banyak organisasi -termasuk ADNR, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, dan Survei Geologi AS- mengawasi perkembangan di Prince William Sound, untuk melacak pergerakan di atas Gletser Barry, dan demi menyempurnakan prediksi tentang dampak dari mega-tsunami yang akan terjadi.
Pemodelan awal dari laporan Mei, yang belum ditinjau oleh peneliti lain, menunjukkan tsunami yang mencapai ketinggian ratusan kaki di sepanjang garis pantai akan diakibatkan oleh kegagalan besar yang tiba-tiba, menyebar ke seluruh Prince William Sound, dan ke teluk dan fjord yang jauh dari sumber.
Mungkin kesimpulan yang lebih besar adalah dampak dari penyusutan gletser yang relatif cepat di era perubahan iklim dapat menimbulkan ancaman tanah longsor dan tsunami yang serupa di banyak tempat lain di dunia, tidak hanya di Alaska.
tulis komentar anda