Larantuka Diguncang Gempa 7,5 M, Gunung Api Bawah Laut Ini Perlu Diwaspadai
Selasa, 14 Desember 2021 - 11:35 WIB
FLORES - Lokasi gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,5 di Barat Laut Larantuka-NTT, NTT Selasa (1412/2021) pagi. Ternyata di wilayah ini dekat gunung api bawah laut di perairan selatan kompleks Gunung Ile Werung, Lembata, NTT.
Perlu diketahui, sejak (29/11/2021) telah terjadi erupsi gunung api bawah laut di Lembata ini dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi, Bencana dan Geologi (PVBMG).
"Kejadian ini telah mengakibatkan naiknya muka air laut," kata Pengamat gunung api dari pos pemantau gunung Api Ile Werung, Wilson Wuri Wutun saat dihubungi, Senin (29/11/2021).
Adanya bualan dari dasar laut yang membuat warga di sekitar lokasi bualan serta erupsi gunung itu khawatir.
Wilson menjelaskan bahwa sesuai dengan laporan warga, muka air laut sempat naik pada Minggu malam (28/11/2021) dan pada Senin dengan ketinggian air laut kurang dari satu meter dan jarak jangkauan ke darat (inundasi) sekitar 30 meter.
"Kami (Stasiun Pemantauan Gunung Ile Werung) merekam kejadian erupsi ini mulai Minggu (28/11/2021) yang dimulai sejak pukul 21.35 WITA dan berlangsung selama satu jam," ujarnya.
Dia menambahkan, pada Senin (29/11/2021) mulai pukul 05.17 WITA aktivitas letusan dan embusan kembali terekam. Hingga saat ini aktivitas erupsi masih berlangsung namun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Pihaknya juga mengatakan bahwa hasil pemantauan lapangan Pengamat Gunung api Ile Werung Senin (29/11) pukul 08.29 WITA teramati asap letusan setinggi lebih kurang 100 meter dari muka laut disertai dengan bualan.
Secara visual, aktivitas bualan ini tidak terjadi di lokasi gunung api bawah laut Hobal. Lokasinya berada sekitar satu kilometer di sebelah selatan Gunung Bawah Laut Hobal dan kemungkinan besar masih berasosiasi dengan aktivitas kompleks Gunung Ile Werung.
Dengan adanya erupsi, Wilson meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ile Werung mewaspadai dampak dari erupsi dan bualan dari gunung api bawah laut ini.
Perlu diketahui, sejak (29/11/2021) telah terjadi erupsi gunung api bawah laut di Lembata ini dilaporkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi, Bencana dan Geologi (PVBMG).
"Kejadian ini telah mengakibatkan naiknya muka air laut," kata Pengamat gunung api dari pos pemantau gunung Api Ile Werung, Wilson Wuri Wutun saat dihubungi, Senin (29/11/2021).
Adanya bualan dari dasar laut yang membuat warga di sekitar lokasi bualan serta erupsi gunung itu khawatir.
Wilson menjelaskan bahwa sesuai dengan laporan warga, muka air laut sempat naik pada Minggu malam (28/11/2021) dan pada Senin dengan ketinggian air laut kurang dari satu meter dan jarak jangkauan ke darat (inundasi) sekitar 30 meter.
"Kami (Stasiun Pemantauan Gunung Ile Werung) merekam kejadian erupsi ini mulai Minggu (28/11/2021) yang dimulai sejak pukul 21.35 WITA dan berlangsung selama satu jam," ujarnya.
Dia menambahkan, pada Senin (29/11/2021) mulai pukul 05.17 WITA aktivitas letusan dan embusan kembali terekam. Hingga saat ini aktivitas erupsi masih berlangsung namun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Pihaknya juga mengatakan bahwa hasil pemantauan lapangan Pengamat Gunung api Ile Werung Senin (29/11) pukul 08.29 WITA teramati asap letusan setinggi lebih kurang 100 meter dari muka laut disertai dengan bualan.
Secara visual, aktivitas bualan ini tidak terjadi di lokasi gunung api bawah laut Hobal. Lokasinya berada sekitar satu kilometer di sebelah selatan Gunung Bawah Laut Hobal dan kemungkinan besar masih berasosiasi dengan aktivitas kompleks Gunung Ile Werung.
Dengan adanya erupsi, Wilson meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Ile Werung mewaspadai dampak dari erupsi dan bualan dari gunung api bawah laut ini.
(wbs)
tulis komentar anda