Fosil Reptil Laut Raksasa di Amerika Serikat Ungkap Misteri Soal Evolusi

Senin, 27 Desember 2021 - 19:01 WIB
Arkeolog temukan fosil tengkorak reptil laut raksasa yang diperkirakan berusia 200 juta tahun di Nevada, Amerika Serikat. Foto/dok
JAKARTA - Arkeolog temukan fosil reptil laut raksasa yang diperkirakan berusia 200 juta tahun di Nevada, Amerika Serikat. Penemuan ini juga mengungkap teori baru tentang kecepatan evolusi dan seberapa cepat proses tersebut dapat menghasilkan keanekaragaman.

Fosil ichthyosaurus raksasa yang belum lama ditemukan ini cukup besar, bagian tengkoraknya saja hampir dua meter. Dengan ukuran kepala sebesar itu, diperkirakan panjang tubuhnya lebih dari 17 meter dan berat sekitar 45 ton.

Ichthyosaurus adalah reptil laut besar yang telah punah yang mendominasi laut lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Analisis tengkorak fosil ichthyosaurus khusus ini telah mengungkapkan spesies baru, yakni Cymbospondylus youngorum.





"Ichthyosaurus mencapai ukuran tubuh raksasa dalam waktu yang sangat singkat, secara evolusi hanya sekitar 3 juta tahun. Sebagai perbandingan, paus membutuhkan waktu sekitar 45 juta tahun untuk mencapai ukuran tubuh terbesar mereka," Lars Schmitz, profesor biologi di WM Departemen Sains Keck seperti dikutip CNN, Senin (27/12/2021).

Schmitz bekerja dengan tim peneliti internasional untuk menganalisis fosil , mengidentifikasi ichthyosaurus sebagai spesies baru yang diberi nama Cymbospondylus youngorum. Ini adalah bagian dari kelompok reptil yang kembali ke laut selama Periode Trias, awal zaman dinosaurus dan sepenuhnya beradaptasi dengan kehidupan laut.

Fosil ichthyosaurus yang ditemukan di Nevada ditemukan di bebatuan yang telah mengawetkan penampang fauna yang ada sekitar lima juta tahun setelah kematiannya. "Itu terjadi sekitar 252 juta tahun yang lalu, ketika 81% kehidupan laut dunia punah," katanya.



Ketika tengkorak itu ditemukan, tim peneliti awalnya tidak yakin bagaimana hewan sebesar ini bisa berevolusi dan bertahan begitu cepat setelah peristiwa kepunahan paling parah di Bumi. "Lautan pada periode itu sangat berbeda dari lautan modern kita," jelas Schmitz.

Temuan ini memberi Schmitz dan tim peneliti wawasan baru tentang seberapa cepat evolusi dapat terjadi dan mengarah pada keragaman. " Fosil ini adalah contoh seberapa cepat evolusi dapat menghasilkan keragaman," kata Schmitz.
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More