Begini Penampakan Letusan Gunung Anak Krakatau dari Luar Angkasa
Sabtu, 05 Februari 2022 - 11:49 WIB
FOTO ini menunjukkan letusan Gunung Anak Krakatau yang terletak di Rakata, Selat Sunda, Indonesia. Letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (4/2/2022) pukul 16.15 WIB dan terekam oleh misi Copernicus Sentinel-2 pada hari yang sama.
Letusan gunung berapi di Indonesia ini kurang dari tiga minggu setelah letusan gunung berapi Tonga. Gambar pertama dari luar angkasa dengan letusan baru gunung Krakatau hari ini ditunjukkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA).
Sejauh ini letusan itu bukan bahaya besar dan sejauh ini tidak ada dampak dari bencana alam yang dilaporkan. Namun untuk tindakan pencegahan, Observatorium Gunung Api Anak Krakatau telah menaikkan statusnya menjadi kode warna oranye untuk penerbangan.
Kolom gas yang tebal dan kemungkinan besar abu naik 200 meter di atas kepulauan tempat gunung berapi itu berada. “Kami berharap gunung berapi itu tidak akan meletus lebih besar lagi sehingga menimbulkan masalah besar,” tulis laman bailey-universe dikutip SINDOnews, Sabtu (5/2/2022).
Gunung Berapi Krakatau meletus pada tahun 1883, tercatat sebagai salah satu letusan terbesar dalam sejarah, dan terdengar di 50 lokasi berbeda di seluruh dunia. Puncak ledakan 1883 terjadi pada 27 Agustus 1883, pada hari itu 70% pulau dan kepulauan sekitarnya hancur.
Ketika Gunung Krakatau meletus banyak memakan korban jiwa, 36.417 orang meninggal dunia akibat tsunami dampak dari gunung berapi tersebut.
Letusan gunung berapi di Indonesia ini kurang dari tiga minggu setelah letusan gunung berapi Tonga. Gambar pertama dari luar angkasa dengan letusan baru gunung Krakatau hari ini ditunjukkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA).
Sejauh ini letusan itu bukan bahaya besar dan sejauh ini tidak ada dampak dari bencana alam yang dilaporkan. Namun untuk tindakan pencegahan, Observatorium Gunung Api Anak Krakatau telah menaikkan statusnya menjadi kode warna oranye untuk penerbangan.
Kolom gas yang tebal dan kemungkinan besar abu naik 200 meter di atas kepulauan tempat gunung berapi itu berada. “Kami berharap gunung berapi itu tidak akan meletus lebih besar lagi sehingga menimbulkan masalah besar,” tulis laman bailey-universe dikutip SINDOnews, Sabtu (5/2/2022).
Gunung Berapi Krakatau meletus pada tahun 1883, tercatat sebagai salah satu letusan terbesar dalam sejarah, dan terdengar di 50 lokasi berbeda di seluruh dunia. Puncak ledakan 1883 terjadi pada 27 Agustus 1883, pada hari itu 70% pulau dan kepulauan sekitarnya hancur.
Ketika Gunung Krakatau meletus banyak memakan korban jiwa, 36.417 orang meninggal dunia akibat tsunami dampak dari gunung berapi tersebut.
Baca Juga
(wib)
tulis komentar anda