Studi Terbaru Ungkap Penggunaan Masker Turunkan 40% Risiko Tertular Corona
Minggu, 14 Juni 2020 - 16:02 WIB
JENA - Pendapat yang menyebutkan menggubakan masker dapat mencegah tertular virus corona masih menjadi perdebatan. Meski tidak menjamin terhindar dari infeksi virus, tetapi bisa mengurangi penyebarannya.
Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian terbaru di Jerman. Mengutip dari Dailymail, Minggu (14/6/2020), penggunaan masker mampu memperlambat penyebaran COVID-19 hingga 40%. BACA JUGA - Beli Teknologi Double Wishbone, Yamaha Siapkan TMax Roda 3?
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan dari Johannes Gutenberg University Mainz dan University of Southern Denmark, menganalisa kota Jena yang berada di Jerman tengah.
Kota kecil yang hanya memiliki penduduk sekitar 100.000 jiwa itu menjadi kota yang pertama di Jerman, yang mewajibkan penduduknya untuk menggunakan masker di pusat perbelanjaan dan transportasi umum, sejak 6 April lalu. BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Hasilnya, peneliti mencatat bahwa jumlah kasus positif virus corona di Jena menurun 13% dalam 10 hari pertama, kemudian kembali turun 23% dalam 20 hari berikutnya. Hingga akhirnya turun sampai 40% setelah dua bulan diterapkan.
Para ilmuwan menegaskan bahwa temuan mereka ini menjadi bukti yang kuat dan meyakinkan, bahwa penggunaan masker merupakan salah satu senjata pamungkas dalam mengurangi penyebaran virus corona.
Kendati demikian, di sisi lain, pemerintah Inggris khawatir penggunaan masker malah lebih berbahaya dibandingkan tidak menggunakannya. Para ilmuwan dari pemerintah Inggris meyakini bahwa masker hanya memberikan kepercayaan palsu, sehingga orang berani mengambil risiko yang tidak perlu dan mengarah pada potensi terinfeksi.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa orang yang menggunakan masker malah lebih sering menyentuh wajahnya, dan meningkatkan risiko partikel virus masuk ke dalam tubuh mereka.
Namun, Inggris akhirnya kini mewajibkan warganya menggunakan masker saat berada di tempat umum dan transportasi publik. Bahkan, ada pengenaan denda bagi warga yang melanggar aturan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian terbaru di Jerman. Mengutip dari Dailymail, Minggu (14/6/2020), penggunaan masker mampu memperlambat penyebaran COVID-19 hingga 40%. BACA JUGA - Beli Teknologi Double Wishbone, Yamaha Siapkan TMax Roda 3?
Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan dari Johannes Gutenberg University Mainz dan University of Southern Denmark, menganalisa kota Jena yang berada di Jerman tengah.
Kota kecil yang hanya memiliki penduduk sekitar 100.000 jiwa itu menjadi kota yang pertama di Jerman, yang mewajibkan penduduknya untuk menggunakan masker di pusat perbelanjaan dan transportasi umum, sejak 6 April lalu. BACA JUGA - Dampak Corona, Gereja Tua Romawi Muncul Kembali dari Dasar Danau
Hasilnya, peneliti mencatat bahwa jumlah kasus positif virus corona di Jena menurun 13% dalam 10 hari pertama, kemudian kembali turun 23% dalam 20 hari berikutnya. Hingga akhirnya turun sampai 40% setelah dua bulan diterapkan.
Para ilmuwan menegaskan bahwa temuan mereka ini menjadi bukti yang kuat dan meyakinkan, bahwa penggunaan masker merupakan salah satu senjata pamungkas dalam mengurangi penyebaran virus corona.
Kendati demikian, di sisi lain, pemerintah Inggris khawatir penggunaan masker malah lebih berbahaya dibandingkan tidak menggunakannya. Para ilmuwan dari pemerintah Inggris meyakini bahwa masker hanya memberikan kepercayaan palsu, sehingga orang berani mengambil risiko yang tidak perlu dan mengarah pada potensi terinfeksi.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa orang yang menggunakan masker malah lebih sering menyentuh wajahnya, dan meningkatkan risiko partikel virus masuk ke dalam tubuh mereka.
Namun, Inggris akhirnya kini mewajibkan warganya menggunakan masker saat berada di tempat umum dan transportasi publik. Bahkan, ada pengenaan denda bagi warga yang melanggar aturan tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda