Roketnya Dituding Akan Tabrak Bulan, Ini Pengakuan Pemerintah China
Selasa, 22 Februari 2022 - 12:03 WIB
BEIJING - Pemerintah China akhirnya buka suara setelah dituding bahwa potongan roket dari program eksplorasi mereka akan menabrak bulan . Beijing balik menuding kalau sampah luar angkasa yang akan menabrak bulan itu merupakan bongkahan roket milik SpaceX.
Dilansir Science Alert, Selasa (22/2/2022), para astronom awalnya mengira objek luar angkasa itu adalah bongkahan roket SpaceX yang diluncurkan tujuh tahun lalu dan ditinggalkan di luar angkasa setelah menyelesaikan misinya.
Tapi sekarang, mereka meyakini kalau benda luar angkasa itu adalah roket pendorong untuk Chang'e 5-T1 yang diluncurkan pada tahun 2014 sebagai bagian dari program eksplorasi bulan badan antariksa China.
Roket itu diperkirakan akan menabrak sisi jauh bulan pada 4 Maret 2022. Namun Kementerian Luar Negeri China menolak klaim tersebut kemarin dan mengatakan bahwa roket mereka telah terbakar saat memasuki atmosfer bumi.
"Beijing dengan hati-hati menjunjung tinggi keberlanjutan jangka panjang kegiatan di luar angkasa ," kata juru bicara Wang Wenbin pada konferensi pers reguler.
China telah menetapkan target untuk menjadi negara adidaya luar angkasa dan mengambil langkah penting tahun lalu dengan peluncuran misi awak terpanjang ke stasiun luar angkasa barunya.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah menghabiskan miliaran dolar untuk program luar angkasa yang dijalankan militer dan berharap pada akhirnya akan mengirim manusia ke Bulan.
Dilansir Science Alert, Selasa (22/2/2022), para astronom awalnya mengira objek luar angkasa itu adalah bongkahan roket SpaceX yang diluncurkan tujuh tahun lalu dan ditinggalkan di luar angkasa setelah menyelesaikan misinya.
Tapi sekarang, mereka meyakini kalau benda luar angkasa itu adalah roket pendorong untuk Chang'e 5-T1 yang diluncurkan pada tahun 2014 sebagai bagian dari program eksplorasi bulan badan antariksa China.
Roket itu diperkirakan akan menabrak sisi jauh bulan pada 4 Maret 2022. Namun Kementerian Luar Negeri China menolak klaim tersebut kemarin dan mengatakan bahwa roket mereka telah terbakar saat memasuki atmosfer bumi.
"Beijing dengan hati-hati menjunjung tinggi keberlanjutan jangka panjang kegiatan di luar angkasa ," kata juru bicara Wang Wenbin pada konferensi pers reguler.
China telah menetapkan target untuk menjadi negara adidaya luar angkasa dan mengambil langkah penting tahun lalu dengan peluncuran misi awak terpanjang ke stasiun luar angkasa barunya.
Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah menghabiskan miliaran dolar untuk program luar angkasa yang dijalankan militer dan berharap pada akhirnya akan mengirim manusia ke Bulan.
(ysw)
tulis komentar anda