Helikopter Defiant Calon Pengganti Black Hawk Selesaikan Uji Penerbangan Terjauh

Sabtu, 02 April 2022 - 14:51 WIB
Helikopter Defiant buatan Sikorsky dan Boeing sukses menjalani uji penerbangan terjauh dari situs pengujian di Florida ke Tennessee. Foto/Sikorsky/PopSci
FLORIDA - Helikopter Defiant buatan Sikorsky dan Boeing sukses menjalani uji penerbangan terjauh dari situs pengujian di Florida ke Tennessee. Helikopter Defiant yang merupakan calon pengganti Black Hawk menempuh jarak sejauh 805 mil atau 1.295 Km.

Sikorsky dan Boeing mengatakan, ini adalah pertama kalinya helikopter Defiant melakukan penerbangan keluar dari Florida, setelah menjalani semua pengujian. Helikopter Defiant terbang dari West Palm Beach, Florida ke Nashville, Tennessee, dengan kecepatan rata-rata 200 mil per jam atau 321 Km per jam.

“Itu benar-benar penerbangan sempurna. Tidak ada masalah. Pembakaran bahan bakar kurang dari yang kami harapkan,” kata Paul Lemmo, Presiden Sikorsky dikutip SINDOnews dari laman PopSci, Sabtu (2/4/2022).





Helikopter Defiant memiliki penampakan yang unik dan futuristik. Perbedaan paling mencolok dengan helikopter biasa adalah Defiant memiliki dua rotor besar di bagian atas. Satu rotor berputar ke satu arah, dan yang lainnya berputar ke arah yang berlawanan atau disebut rigid coaxial rotors. Pada bagian belakang helikopter terdapat baling-baling yang membantu kecepatan atau perlambatan pesawat.

Sikorsky dan Boeing berharap Angkatan Darat Amerika Serikat memilih helikopter Defiant untuk menjadi pengganti Black Hawk. Sikorsky dan Boeing bekerja sama membangun helikopeter Defiant dalam program yang disebut FLARA atau Future Long-Range Assault Aircraft.

Kompetitor helikopter Defiant berasal dari perusahaan Bell, yang disebut V-280 Valor. Berbeda dengan Defiant, V-280 adalah pesawat tiltrotor, yang mempunyai rotor besar di sayap pesawat untuk agar dapat terbang seperti pesawat dan mendarat layaknya helikopter. Angkatan Darat Amerika Serikat kemungkinan tahun ini akan memutuskan pilihan helikopter yang dibeli untuk menggantikan Black Hawk.





Sikorsky dan Boeing juga menambahkan fitur kemampuan bertahan dalam desain helikopter Defiant. Fitur itu berkaitan penempatan baling-baling, bukan rotor ekor tradisional seperti yang Anda lihat di kebanyakan helikopter lainnya.

Pada helikopter biasa, rotor ekor ada sebagai sistem anti-torsi untuk menjaga keseimbangan helikopter agar tidak berputar. Namun pada helikopter koaksial seperti Defiant, dua rotor counter-rotating besar di bagian atas menggantikan peran penting itu.

“Baling-baling di belakang itu, hanya untuk kecepatan. Jika baling baling itu rusak dan tidak dapat dioperasikan, helikopter masih bisa terbang dengan selamat kembali ke rumah,” kata Lemmo.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More