Daftar Daerah di Indonesia yang Bisa dan Tidak Melihat Gerhana Matahari Cincin

Kamis, 18 Juni 2020 - 17:54 WIB
Menurut data BMKG, di Indonesia, GMC akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi, tapi berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara. FOTO/
JAKARTA - Akhir pekan ini, Minggu (21/6/2020), akan terjadi fenomena alam berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC). Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Sementara itu, dalam laman resminya, BMKG menjelaskan, GMC terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari. BACA JUGA -Fenomena Langka, Dalam Sehari Aceh Akan Digempur Gerhana Matahari dan Bulan

“Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya,” tulis BMKG, dikutip pada Kamis (18/6/2020). BACA JUGA - Gerhana Matahari Cincin dan Fase Bulan Baru di Akhir Pekan ini

Wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC pekan ini adalah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik.

GMC juga dapat diamati di sedikit Afrika bagian Utara dan Timur, Asia (termasuk Indonesia), Samudra India, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik, berupa Gerhana Matahari Sebagian.



Di Indonesia, GMC akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi, tapi berupa Gerhana Matahari Sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.

Adapun di 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta, tidak akan dilalui gerhana ini, karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.

Tidak hanya itu, menurut pengamatan BMKG, tujuh kota di Papua juga tidak dapat mengamati puncak gerhana dan kontak akhir, mengingat saat kedua fase ini terjadi Matahari di sana sudah terbenam.

“Pengamat yang berada di antara garis oranye dan ungu (Peta lintasan Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 di Indonesia), yaitu di 50 kota yang tersebar di Papua, Papua Barat, dan sebagian besar Maluku tidak akan mengamati kontak akhir," jelas BMKG.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More