NASA Siap Amati Indonesia Saat Berubah Gelap di Siang Hari
Jum'at, 19 Juni 2020 - 19:09 WIB
JAKARTA - Minggu ini (21/6/2020), jutaan orang di seluruh dunia akan dapat menyaksikan gerhana matahari "cincin api" dan fenomena alam itu terjadi juga di Indonesia. Hal ini menarik perhatian dunia bahkan NASA siap mengabadikan momen langka itu.
NASA telah membagikan video spektakuler tentang gerhana matahari tahunan akhir pekan ini. BACA JUGA -Fenomena Langka, Dalam Sehari Aceh Akan Digempur Gerhana Matahari dan Bulan
Gerhana "cincin api" biasanya terjadi ketika matahari, bulan, dan Bumi sejajar. Peristiwa langit yang jarang terjadi terjadi ketika bulan terlalu jauh dalam orbit Bumi untuk benar-benar menghalangi matahari, menyebabkan cahaya muncul di sekitar tepi bulan.
Bahkan NASA membagikan Sebuah video yang diambil di Australia Barat pada 2013, NASA menulis dalam keterangan: BACA JUGA - Gerhana Matahari Cincin dan Fase Bulan Baru di Akhir Pekan ini
"Kadang-kadang, akan sulit bagi yang tidak tahu untuk memahami apa yang terjadi. Dalam gerhana annular, Bulan terlalu jauh dari Bumi untuk memblokir seluruh Matahari, dan paling banyak meninggalkan cincin api di mana sinar matahari menyinari setiap tepi Bulan." tulis NASA dalam website resminya Jumat (19/6/2020).
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Sementara itu, dalam laman resminya, BMKG menjelaskan, GMC terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
“Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya,” tulis BMKG, dikutip pada Kamis (18/6/2020).
Wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC pekan ini adalah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik.
NASA telah membagikan video spektakuler tentang gerhana matahari tahunan akhir pekan ini. BACA JUGA -Fenomena Langka, Dalam Sehari Aceh Akan Digempur Gerhana Matahari dan Bulan
Gerhana "cincin api" biasanya terjadi ketika matahari, bulan, dan Bumi sejajar. Peristiwa langit yang jarang terjadi terjadi ketika bulan terlalu jauh dalam orbit Bumi untuk benar-benar menghalangi matahari, menyebabkan cahaya muncul di sekitar tepi bulan.
Bahkan NASA membagikan Sebuah video yang diambil di Australia Barat pada 2013, NASA menulis dalam keterangan: BACA JUGA - Gerhana Matahari Cincin dan Fase Bulan Baru di Akhir Pekan ini
"Kadang-kadang, akan sulit bagi yang tidak tahu untuk memahami apa yang terjadi. Dalam gerhana annular, Bulan terlalu jauh dari Bumi untuk memblokir seluruh Matahari, dan paling banyak meninggalkan cincin api di mana sinar matahari menyinari setiap tepi Bulan." tulis NASA dalam website resminya Jumat (19/6/2020).
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.
Sementara itu, dalam laman resminya, BMKG menjelaskan, GMC terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.
“Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya,” tulis BMKG, dikutip pada Kamis (18/6/2020).
Wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC pekan ini adalah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik.
tulis komentar anda