Pesawat Xian H-6 Bomber Andalan China yang Sulit untuk Digantikan

Minggu, 05 Juni 2022 - 17:09 WIB
Pesawat Xian H-6 Bomber Andalan China yang sangat ditakuti lawan saat Perang Dunia I dan II. FOTO/ IST
BEIJING - Pesawat Xian H-6 bomber andalan China yang sangat ditakuti lawan. Xian H-6 diproyeksikan sebagai bomber yang sangat strategis dan mulai digunakan saat masa Perang Dunia Pertama bahkan sulit tergantikan.

Sebenarnya, badan pesawat Xian H-6 ini merupakan milik pesawat Tu-16 asal Soviet. Ketika itu, diketahui China dan Soviet memiliki kedekatan khusus sehingga Soviet mampu berperan dalam berkembangnya militer China.



Seperti dilansir dari SCMP, Xian H-6 masih terus menjadi andalan China dan akan diterjunkan dengan kekuatan penuh jika suatu saat dibutuhkan.

Pesawat pembom ini pada awalnya dirancang untuk menyerang target prioritas dan mengeliminir gugus tempur yang terdiri dari barisan kapal induk Amerika Serikat.



Pesawat pembom H-6 dapat membawa muatan bom seberat 9000 kg, termasuk berbagai rudal udara-ke-permukaan, udara-ke-kapal atau bom konvensional. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan nuklir, Beberapa versi dapat membawa rudal jelajah yang diluncurkan melalui udara.

Versi produksi awal bomber H-6 dipersenjatai dengan sejumlah meriam kaliber 23mm untuk pertahanan diri. Ada dua pucuk meriam di turet dorsal, dua pucuk di turet ventral, kedua posisi Meriam ini dikendalikan dengan remote. Masih ada tambahan dua pucuk meriam di turet ekor berawak.

Beberapa pesawat membawa satu lagi meriam kaliber 23mm di turret hidung. Untuk varian produksi selanjutnya, sebagian besar meriam pertahanan diri ini dihilangkan karena dinilai kurang efektif. Juga pada varian selanjutnya, jumlah awak pesawat ini dikurangi dari semula enam menjadi empat orang.

Bomber ini dilengkapi dengan dua mesin turbojet Xian WP8. Mesin ini adalah mesin asli dari Tupolev Tu-16 yang diproduksi di China dengan system lisensi.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More