Sukses Rehabilitasi 1.000 Buaya, Bikin Ribut Pengadilan dan Lembaga Konservasi Madras
Senin, 04 Juli 2022 - 20:55 WIB
GUJARAT - Sukses Madras Crocodile Bank Trust (MCBT) merehabilitasi populasi buaya hingga sampai lebih 1.000 ekor, ternyata membuat kekhawatiran tersendiri. Pengadilan Tinggi Madras malah meminta agar ribuan buaya itu dipindahkan dari area seluas 15 hektare.
Hakim Agung Munishwar Nath Bhandari dan Hakim N Mala mengatakan pemindahan buaya ke tempat lain yang lebih luas untuk kebaikan reptil itu. Namun, Madras Crocodile Bank Trust (MCBT) mengatakan, Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Zoologi Hijau, yang didirikan dengan bantuan Reliance Industries Limited, di Gujarat memiliki fasilitas kelas dunia untuk menampung sekitar 1.000 buaya.
Direktur MCBT Pramila Rajan, (63), seorang ahli akuakultur, mengatakan, lembaga rehabilitasi itu didirikan melalui akta deklarasi tertanggal 26 Agustus 1976. Tujuan utama pembentukan lembaga ini untuk mendirikan bank buaya yang melindungi tiga spesies terancam punah, yaitu buaya rawa atau buaya perampok, buaya air asin, dan Gharial.
“Beberapa ahli di bidang herpetologi telah mendedikasikan hidup mereka dalam usaha di MCBT. Pembina pendirinya Romulus Whitaker, yang dianugerahi Padma Shri pada tahun 2018 untuk karyanya di bidang konservasi satwa liar, masih terus bekerja untuk kepercayaan tersebut, sebuah organisasi nirlaba dan amal,” kata Rajan dikutip dari laman thehindu, Senin (4/7/2022).
MCBT menjelaskan bahwa perwalian itu adalah bagian dari program Departemen Kehutanan Negara Bagian untuk melepaskan buaya di alam liar dan habitat layak lainnya. Namun, MCBT pada tahun 1994, menghentikan program untuk melepaskan buaya penangkaran di alam liar sehingga bank buaya itu dibanjiri reptile ganas.
Oleh karena itu, MCBT mulai menyediakan buaya dan reptil lainnya ke kebun binatang lain dan pusat penyelamatan di India dan luar negeri. Proses pemindahan buaya dilakukan secara ketat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar tahun 1972, sehingga populasi buaya di MCBT tetap banyak.
MCBT baru menandatangani nota kesepahaman dengan Greens Center pada 8 Januari 2021 untuk pemindahan buaya yang berlebih. “Seluruh tujuan di balik perjanjian tersebut adalah [untuk memastikan] kesejahteraan hewan dan tidak ada pertimbangan atau penjualan hewan tersebut,” keterangan perwalian itu.
Hakim Agung Munishwar Nath Bhandari dan Hakim N Mala mengatakan pemindahan buaya ke tempat lain yang lebih luas untuk kebaikan reptil itu. Namun, Madras Crocodile Bank Trust (MCBT) mengatakan, Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Zoologi Hijau, yang didirikan dengan bantuan Reliance Industries Limited, di Gujarat memiliki fasilitas kelas dunia untuk menampung sekitar 1.000 buaya.
Direktur MCBT Pramila Rajan, (63), seorang ahli akuakultur, mengatakan, lembaga rehabilitasi itu didirikan melalui akta deklarasi tertanggal 26 Agustus 1976. Tujuan utama pembentukan lembaga ini untuk mendirikan bank buaya yang melindungi tiga spesies terancam punah, yaitu buaya rawa atau buaya perampok, buaya air asin, dan Gharial.
“Beberapa ahli di bidang herpetologi telah mendedikasikan hidup mereka dalam usaha di MCBT. Pembina pendirinya Romulus Whitaker, yang dianugerahi Padma Shri pada tahun 2018 untuk karyanya di bidang konservasi satwa liar, masih terus bekerja untuk kepercayaan tersebut, sebuah organisasi nirlaba dan amal,” kata Rajan dikutip dari laman thehindu, Senin (4/7/2022).
MCBT menjelaskan bahwa perwalian itu adalah bagian dari program Departemen Kehutanan Negara Bagian untuk melepaskan buaya di alam liar dan habitat layak lainnya. Namun, MCBT pada tahun 1994, menghentikan program untuk melepaskan buaya penangkaran di alam liar sehingga bank buaya itu dibanjiri reptile ganas.
Oleh karena itu, MCBT mulai menyediakan buaya dan reptil lainnya ke kebun binatang lain dan pusat penyelamatan di India dan luar negeri. Proses pemindahan buaya dilakukan secara ketat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar tahun 1972, sehingga populasi buaya di MCBT tetap banyak.
MCBT baru menandatangani nota kesepahaman dengan Greens Center pada 8 Januari 2021 untuk pemindahan buaya yang berlebih. “Seluruh tujuan di balik perjanjian tersebut adalah [untuk memastikan] kesejahteraan hewan dan tidak ada pertimbangan atau penjualan hewan tersebut,” keterangan perwalian itu.
(wib)
tulis komentar anda