4 Hewan yang Digunakan untuk Pengobatan, Nomor 2 Spesies Beracun

Kamis, 07 Juli 2022 - 16:32 WIB
Beberapa spesies hewan yang berada di alam liar banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk penyembuhan dan perawatan. Foto/blog.csiro
JAKARTA - Beberapa spesies hewan yang berada di alam liar banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan untuk penyembuhan dan perawatan. Tentu penggunaan beberapa spesies hewan untuk obat-obatan, yang populasinya cukup banyak sehingga tidak menyebabkan kepunahan.

Di antaranya yang popular mulai dari pigmen bakteri pelawan kanker hingga bahan kimia pencegah malaria dalam gin dan tonik. Berikut adalah empat spesies hewan yang digunakan sebagai bahan obat-obatan yang dirangkum dari laman blog.csiro.au, Kamis (7/7/2022).

1. Bakteri Laut untuk Mengobati Kanker Prostat



Satu jenis bakteri dari dasar laut yang hidup dalam kegelapan telah memberikan dasar bagi terapi baru untuk mengobati kanker prostat stadium awal. Bahan aktif dari pengobatan baru pertama kali diproduksi di laboratorium dari bacteriochlorophyll, yang merupakan pigmen fotosintesis bakteri air tertentu yang mengambil pasokan energi mereka dari sinar matahari.



Ketika larutan kimia terkena cahaya, menjadi beracun dan karakteristik ini telah dimanfaatkan sebagai pengobatan. Saat larutan beredar pada pasien, dokter menyinari langsung ke dalam tumor, yang memproduksi racun yang mengakibatkan kerusakan pada tumor. Uji klinis yang telah dilakukan hingga saat ini memberikan hasil yang sangat menjanjikan.

Bakteri yang hidup di laut dalam sulit untuk dipelajari, tetapi tim peneliti yang dipimpin Denmark yang meneliti bagian bawah lautan terdalam di dunia pada tahun 2013 menemukan bahwa dasar laut adalah 'titik panas' untuk aktivitas bakteri. Mereka percaya ini memberikan penjelasan atas apa yang terjadi pada semua bahan organik dari ikan mati dan ganggang ketika jatuh ke dasar laut.



2. Racun Kalajengking untuk Menghilangkan Rasa Sakit
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More