Jepang Berencana Bikin Kereta Peluru Luar Angkasa yang Bawa Penumpang dari Mars ke Bulan

Jum'at, 22 Juli 2022 - 09:30 WIB
Kereta peluru luar angkasa yang dinamakan Hexagon Space Track System akan dibuat dalam bentuk purwarupa pada 2050. Foto/IST
JEPANG - Peneliti Jepang dari Kyoto University dan perusahaan Kajima Construction berambisi membuat kereta peluru luar angkasa. Kereta peluru yang nantinya berbentuk kapsul itu akan digunakan sebagai sarana transportasi dari Bulan ke Mars dan sebaliknya.

Kereta peluru luar angkasa yang dinamakan Hexagon Space Track System nantinya akan hadir dalam bentuk purwarupa atau konsep pada 2050. Diyakini saat itu eksplorasi luar angkasa yang dilakukan masyarakat bumi akan semakin canggih dan membuka kemungkinan manusia mampu tinggal di luar bumi.

Di saat itulah dibutuhkan sebuah transportasi yang membawa manusia berpindah-pindah antar planet dan objek lain di luar angkasa.



“Tidak ada rencana seperti ini dalam rencana pengembangan luar angkasa negara lain. Rencana kami mewakili teknologi penting yang penting untuk memastikan manusia dapat pindah ke luar angkasa di masa depan,” kata Yosuke Yamashiki, direktur Pusat Antariksa Manusia SIC Universitas Kyoto.



Takuya Ono, Associate Professor dari Kajima Construction mengatakan gagasan tinggal di luar angkasa semakin realistis seiring waktu. Hambatan terbesar dari potensi itu hanyalah gravitasi yang menurutnya akan segera diatasi.

"Kami berkomitmen membuat ini terwujud agar bisa berguna bagi seluruh manusia," jelas Takuya Ono.

Sebelumnya untuk mengatasi hambatan gravitasi yang ada di bulan , Kyoto University dan Kajima Construction juga telah mengajukan gagasan membuat gedung tinggi antigravitasi diBulan. Gedung tinggi antigravitasi itu akan memudahkan manusia hidup di Bulan dan tempat lainnya seperti Mars.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More