Bisa Picu Kiamat, PBB Memohon Rusia Tak Gunakan Senjata Nuklir

Senin, 08 Agustus 2022 - 19:07 WIB
Perang Nuklir bisa memici hadirnya Kiamat lebih cepat. FOTO/ IST
JAKARTA - Perang antara Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut menimbulkan ketakutan di Eropa dan Amerika. PBB yakin jika perang ini berlarut-larut maka bencana besar siap mengintai dunia.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta agar Rusia tidak menggunakan nuklirnya dalam perang melawan Ukraina.





Seperti dilansir dari AFP, Senin (8/8/2022), dalam pidato utamanya pada konferensi Nuclear Arms Control Treaty (NPT) di New York, Guterres mengatakan dunia sedang menghadapi bahaya nuklir yang belum pernah terjadi sejak puncak Perang Dingin.

Perang Rusia dengan Ukraina serta ketegangan di Semenanjung Korea dan Asia Barat sebagai contoh, Guterres mengatakan, dia khawatir krisis nuklir yang saat ini mengintai akan semakin buruk.

"Hari ini, kelanjutan hidup umat manusia, tinggal menunggu waktu," kata Guterres selama konferensi peninjauan NPT.

"Kami sangat beruntung sejauh ini. Namun, keberuntungan bukanlah strategi atau tameng dari ketegangan geopolitik yang semakin menggelegak dan menunggu waktu menjadi konflik nuklir," imbuhnya.

Sidang di markas besar PBB di New York telah berulang kali ditunda sejak 2020 karena pandemi Covid-19. Sesi ini akan berlangsung hingga 26 Agustus.

Guterres mengatakan konferensi NPT adalah kesempatan untuk memperkuat kesepakatan dan mengurangi kekhawatiran dunia tentang senjata nuklir.

"Menghapuskan senjata nuklir adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa kami tidak akan pernah menggunakannya,''

“Hampir 13.000 senjata nuklir saat ini disimpan di seluruh dunia. Semua ini terjadi pada saat risiko penggunaan senjata nuklir meningkat, sementara upaya untuk mencegah eskalasi krisis melemah," kata Guterres.
(wbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More