Peluncuran Ke-38, China Tempatkan Satelit Komunikasi Militer Zhongxing ke Orbit
Rabu, 14 September 2022 - 13:46 WIB
BEIJING - China meluncurkan satelit militer Zhongxing-1E menggunakan roket Long March 7A dari Situs Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pulau Hainan pada 13 September 2022 pukul 21.18 waktu Beijing. Ini merupakan peluncuran ke-38 yang dilakukan China sepanjang tahun 2022 dan berhasil menempatkan satelit di orbit transfer geostasioner (GTO).
Satelit Zhongxing-1E dibangun oleh China Academy of Space Technology (CAST). China tidak banyak memberikan informasi tentang pesawat ruang angkasa itu dan hanya menggambarkan secara umum sebagai satelit komunikasi.
“Deskripsi yang tidak jelas dari satelit ini cocok dengan satelit seri Zhongxing-1 sebelumnya. Kurangnya informasi dan gambar satelit menunjukkan bahwa seri satelit melayani kebutuhan militer,” kata Andrew Jones kepada Space News dikutip SINDOnews, Rabu (14/9/2022).
Jones menjelaskan, satelit terbaru dalam seri ini, Zhongxing-1D, diluncurkan pada November 2021 di atas roket Long March 3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya China. Pergantian peluncur dan pelabuhan antariksa untuk peluncuran Zhongxing-1E, menunjukkan satelit yang lebih besar dan lebih berat daripada satelit sebelumnya.
Dia mencatat bahwa roket Long March 3 jauh lebih lemah daripada satelit sebelumnya. Berbeda dengan Long March 7A yang berukuran 60 meter. “Satelit itu juga diangkut dengan kapal dari Tianjin ke Wenchang, sedangkan satelit diterbangkan ke Xichang,” ujarnya.
Jones menilai, China sudah bergerak lebih maju setelah menggunakan Long March 3B hingga ke Long March 7A untuk peluncuran ke GTO. Selain kurang bertenaga dibandingkan Long March 7A, roket Long March 3B jauh lebih tua, debutnya pada tahun 1996 dan penerbangan sukses pertama 7A terjadi tahun lalu.
China tidak sendirian dalam menetapkan kecepatan peluncuran yang sangat tinggi tahun ini. SpaceX telah melakukan 41 misi orbital pada tahun 2022, sebagian besar ditujukan untuk membangun konstelasi broadband Starlink yang besar.
Satelit Zhongxing-1E dibangun oleh China Academy of Space Technology (CAST). China tidak banyak memberikan informasi tentang pesawat ruang angkasa itu dan hanya menggambarkan secara umum sebagai satelit komunikasi.
“Deskripsi yang tidak jelas dari satelit ini cocok dengan satelit seri Zhongxing-1 sebelumnya. Kurangnya informasi dan gambar satelit menunjukkan bahwa seri satelit melayani kebutuhan militer,” kata Andrew Jones kepada Space News dikutip SINDOnews, Rabu (14/9/2022).
Jones menjelaskan, satelit terbaru dalam seri ini, Zhongxing-1D, diluncurkan pada November 2021 di atas roket Long March 3B dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di barat daya China. Pergantian peluncur dan pelabuhan antariksa untuk peluncuran Zhongxing-1E, menunjukkan satelit yang lebih besar dan lebih berat daripada satelit sebelumnya.
Dia mencatat bahwa roket Long March 3 jauh lebih lemah daripada satelit sebelumnya. Berbeda dengan Long March 7A yang berukuran 60 meter. “Satelit itu juga diangkut dengan kapal dari Tianjin ke Wenchang, sedangkan satelit diterbangkan ke Xichang,” ujarnya.
Jones menilai, China sudah bergerak lebih maju setelah menggunakan Long March 3B hingga ke Long March 7A untuk peluncuran ke GTO. Selain kurang bertenaga dibandingkan Long March 7A, roket Long March 3B jauh lebih tua, debutnya pada tahun 1996 dan penerbangan sukses pertama 7A terjadi tahun lalu.
Baca Juga
China tidak sendirian dalam menetapkan kecepatan peluncuran yang sangat tinggi tahun ini. SpaceX telah melakukan 41 misi orbital pada tahun 2022, sebagian besar ditujukan untuk membangun konstelasi broadband Starlink yang besar.
(wib)
tulis komentar anda