Hilang 2.000 Tahun, Peta Bintang Angkasa Tertua Ditemukan di Biara Ortodoks
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 13:00 WIB
JAKARTA - Peta bintang angkasa dari Yunani kuno yang dibuat oleh astronom Yunani, Hipparkhos akhirnya ditemukan setelah 2.000 tahun menghilang. Peta bersejarah itu ditemukan di sebuah biara ortodoks, St Catherine Monastery, Sinai, Mesir.
Peta itu justru tertimbun bersama teks-teks kristen kuno lain yang juga tersimpan di biara tersebut. Menariknya penghuni biara justru tidak menyadari keberadaan peta yang sangat bersejarah itu.
Diketahui Hipparkhos adalah astronom yang sangat penting buat masyarakat dunia. Dia merupakan orang pertama yang mendirikan model akurat dan kuantitatif gerakan matahari dan bulan.
Tidak berhenti di situ Hipparkhos kemudian melakukan pemetaan angkasa berikut bintang-bintang. Hanya saja saat itu tidak diketahui apakah Hipparkhos berhasil menyelesaikan rencana ambisi itu. Pasalnya seluruh karya-karya Hipparkhos menghilang.
Satu-satunya yang selamat cuma satu, itu pun dicatat dalam karya orang lain yang ditulis ahli geografi Yunani kuno Ptolemy, Almagest. Di laporan itu Ptolemy membuat peta kosmos tertua yang ternyata ada sumbangsih Hipparkhos di dalamnya.
Kini karya jenius Hipparkhos lainnya dapat ditemukan lagi. Hanya saja disebutkan Journal fot the History of Astronomy, peta yang ditemukan di biara ortodoks itu hanya sebagian saja. Pasalnya yang ada di biara itu hanya 42 lembar dari ratusan yang telah dibuat. Artinya masih banyak lembaran lain yang belum ditemukan.
Dalam lembaran yang ditemukan terdapat puisi astronomi yang dibuat Hipparkhos. Dalam puisi itu dia menggambarkan konstelasi bintang berikut koordinatnya.
Puisi itu salah satunya berbunyi "Corona Borealis, terletak di belahan bumi utara, panjangnya membentang dari derajat pertama Scorpius hingga di titik yang sama. tanda zodiak (yaitu di Scorpius). Lebarnya membentang dari 49 derajat dari Kutub Utara sampai 55 persen".
Peta itu justru tertimbun bersama teks-teks kristen kuno lain yang juga tersimpan di biara tersebut. Menariknya penghuni biara justru tidak menyadari keberadaan peta yang sangat bersejarah itu.
Diketahui Hipparkhos adalah astronom yang sangat penting buat masyarakat dunia. Dia merupakan orang pertama yang mendirikan model akurat dan kuantitatif gerakan matahari dan bulan.
Tidak berhenti di situ Hipparkhos kemudian melakukan pemetaan angkasa berikut bintang-bintang. Hanya saja saat itu tidak diketahui apakah Hipparkhos berhasil menyelesaikan rencana ambisi itu. Pasalnya seluruh karya-karya Hipparkhos menghilang.
Satu-satunya yang selamat cuma satu, itu pun dicatat dalam karya orang lain yang ditulis ahli geografi Yunani kuno Ptolemy, Almagest. Di laporan itu Ptolemy membuat peta kosmos tertua yang ternyata ada sumbangsih Hipparkhos di dalamnya.
Kini karya jenius Hipparkhos lainnya dapat ditemukan lagi. Hanya saja disebutkan Journal fot the History of Astronomy, peta yang ditemukan di biara ortodoks itu hanya sebagian saja. Pasalnya yang ada di biara itu hanya 42 lembar dari ratusan yang telah dibuat. Artinya masih banyak lembaran lain yang belum ditemukan.
Dalam lembaran yang ditemukan terdapat puisi astronomi yang dibuat Hipparkhos. Dalam puisi itu dia menggambarkan konstelasi bintang berikut koordinatnya.
Puisi itu salah satunya berbunyi "Corona Borealis, terletak di belahan bumi utara, panjangnya membentang dari derajat pertama Scorpius hingga di titik yang sama. tanda zodiak (yaitu di Scorpius). Lebarnya membentang dari 49 derajat dari Kutub Utara sampai 55 persen".
(wsb)
tulis komentar anda