Ini Teknologi yang Digunakan Ilmuwan untuk Mengungkap Wajah Mumi
Minggu, 13 November 2022 - 13:25 WIB
KAIRO - Sekelompok peneliti arkeologi di Polandia berhasil menggunakan teknologi 3D untuk mengungkap kembali wajah mumi Mesir kuno berusia 2.000 tahun,
Seperti dilansir dari The Sun Minggu (13/11/2022), wajah mumi yang dijuluki 'Wanita Misteri' itu diproduksi menggunakan kemampuan teknologi baru.
Ini adalah mumi pertama yang didokumentasikan dari seorang wanita hamil di dunia setelah janin ditemukan di dalam rahimnya.
Arkeolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, Dr. Wojciech Ejsmond mengatakan bahwa orang-orang penasaran ketika mereka melihat mumi, tetapi itu adalah hal biasa bagi orang Mesir kuno untuk mempertahankan penampilan orang mati.
Melalui rekonstruksi digital wajah wanita tersebut, kata Ejsmond, memungkinkan para peneliti untuk 'memanusiakan kembali' data tersebut.
"Orang-orang cenderung lupa bahwa mumi itu hidup dan memiliki kehidupan, cinta, dan tragedi masing-masing," kata Ejsmond.
Wanita purbakala itu diyakini berasal dari kota Thebes, atau sekarang kota Luxor, dan jasadnya ditemukan dalam sebuah sarkofagus (peti mati batu) pada tahun 1826 sebelum dibawa keluar dari Mesir ke Warsawa.
Sarkofagus itu milik seorang pendeta laki-laki, sehingga mumi perempuan itu diyakini dimakamkan di kuburan orang lain. Pemindaian mengungkapkan bahwa wanita itu tidak hanya hamil ketika dia meninggal, tetapi juga menderita kanker.
Cacat yang ditemukan di belakang mata mumi menunjukkan bahwa dia mungkin meninggal karena tumor besar.
Peneliti memperkirakan wanita itu meninggal sekitar 28 minggu hamil dan kemungkinan janin membusuk di perutnya.
Seperti dilansir dari The Sun Minggu (13/11/2022), wajah mumi yang dijuluki 'Wanita Misteri' itu diproduksi menggunakan kemampuan teknologi baru.
Ini adalah mumi pertama yang didokumentasikan dari seorang wanita hamil di dunia setelah janin ditemukan di dalam rahimnya.
Arkeolog dari Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, Dr. Wojciech Ejsmond mengatakan bahwa orang-orang penasaran ketika mereka melihat mumi, tetapi itu adalah hal biasa bagi orang Mesir kuno untuk mempertahankan penampilan orang mati.
Melalui rekonstruksi digital wajah wanita tersebut, kata Ejsmond, memungkinkan para peneliti untuk 'memanusiakan kembali' data tersebut.
"Orang-orang cenderung lupa bahwa mumi itu hidup dan memiliki kehidupan, cinta, dan tragedi masing-masing," kata Ejsmond.
Wanita purbakala itu diyakini berasal dari kota Thebes, atau sekarang kota Luxor, dan jasadnya ditemukan dalam sebuah sarkofagus (peti mati batu) pada tahun 1826 sebelum dibawa keluar dari Mesir ke Warsawa.
Sarkofagus itu milik seorang pendeta laki-laki, sehingga mumi perempuan itu diyakini dimakamkan di kuburan orang lain. Pemindaian mengungkapkan bahwa wanita itu tidak hanya hamil ketika dia meninggal, tetapi juga menderita kanker.
Cacat yang ditemukan di belakang mata mumi menunjukkan bahwa dia mungkin meninggal karena tumor besar.
Peneliti memperkirakan wanita itu meninggal sekitar 28 minggu hamil dan kemungkinan janin membusuk di perutnya.
(wbs)
tulis komentar anda