Bangkai Harimau Tasmania Ditemukan di Lemari Museum
Jum'at, 09 Desember 2022 - 14:28 WIB
SIDNEY - Bangkai harimau Tasmania terakhir yang diperkirakan telah punah selama 85 tahun telah ditemukan tersembunyi di lemari di museum Australia.
Seperti dilansir dari BBC Jumat (9/12/2022) spesies harimau Tasmania mati di penangkaran di Kebun Binatang Hobart pada tahun 1936 dan jenazahnya diberikan ke museum setempat.
Tapi, apa yang terjadi pada kerangka dan kulitnya setelah itu tetap menjadi misteri hingga hari ini.
Peneliti baru telah menemukan bangkai hewan yang terlihat seperti anjing atau serigala belang seperti harimau telah berada di museum selama bertahun-tahun, tetapi tidak terekam dengan baik.
"Selama bertahun-tahun, banyak kurator museum dan peneliti telah mencari bangkai tersebut dan gagal karena tidak ada catatan tentang harimau yang berasal dari tahun 1936," kata Robert Paddle, yang menerbitkan buku pada tahun 2000 tentang kepunahan spesies tersebut.
"Kami menganggap bangkai itu telah dibuang," tambahnya.
Tetapi seorang kurator museum menemukan laporan yang tidak dipublikasikan oleh seorang taxidermist yang mendorong mereka untuk memeriksa kembali koleksi tersebut.
Mereka menemukan spesimen harimau betina di lemari di departemen pendidikan museum.
Seperti dilansir dari BBC Jumat (9/12/2022) spesies harimau Tasmania mati di penangkaran di Kebun Binatang Hobart pada tahun 1936 dan jenazahnya diberikan ke museum setempat.
Tapi, apa yang terjadi pada kerangka dan kulitnya setelah itu tetap menjadi misteri hingga hari ini.
Peneliti baru telah menemukan bangkai hewan yang terlihat seperti anjing atau serigala belang seperti harimau telah berada di museum selama bertahun-tahun, tetapi tidak terekam dengan baik.
"Selama bertahun-tahun, banyak kurator museum dan peneliti telah mencari bangkai tersebut dan gagal karena tidak ada catatan tentang harimau yang berasal dari tahun 1936," kata Robert Paddle, yang menerbitkan buku pada tahun 2000 tentang kepunahan spesies tersebut.
"Kami menganggap bangkai itu telah dibuang," tambahnya.
Tetapi seorang kurator museum menemukan laporan yang tidak dipublikasikan oleh seorang taxidermist yang mendorong mereka untuk memeriksa kembali koleksi tersebut.
Mereka menemukan spesimen harimau betina di lemari di departemen pendidikan museum.
(wbs)
tulis komentar anda