YJ 21 China Dibeli Arab Saudi, Ini Spesifikasi Rudal Anti Kapal Hipersonik
Rabu, 21 Desember 2022 - 16:37 WIB
BEIJING - YJ 21 China dibeli Arab Saudi langkah ini disebut karana kerenggangan antara negara Arab Saudi dan Amerika Serikat dan akhirnya beralih pada teknologi China.
Arab Saudi dikabarkan membeli beberapa senjata dengan total nilai USD 4 miliar, atau setara dengan Rp62,5 triliun.
Renggangnya hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi ini diketahui bermula setelah Amerika Serikat merilis laporan kematian salah seorang jurnalis bernama Jamal Khashoggi pada 2018. Pada kasus ini, Amerika dinilai menyeret nama Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).
Tidak hanya itu, ada pula penyebab lain renggangnya hubungan mereka, yaitu setelah sengketa minyak OPEC+ yang memangkas produksi minyak, hingga sebesar 2 juta barel per tahun.
Tetapi masalah tidak hanya ada pada Amerika Serikat, namun juga pada Arab Saudi. Perang Yaman melawan Houthi pada 2015 lalu, membuat Amerika Serikat membatasi penjualan senjata ke Arab Saudi.
Salah satu senjata yang dibeli oleh Arab Saudi adalah YJ 21 atau Eagle Strike 21. YJ 21 sering disebut dengan rudal balistik anti kapal hipersonik.
Rudal ini mampu menjangkau target dengan jangkauan antara 1.000-1.500 kilometer (621-932 mil), dengan sistem berbasis laser anti-drone Silent Hunter.
Sistem rudal dari YJ 21 juga dilaporkan mampu melibatkan target darat dan kapal perang dengan hulu ledak konvensional hipersoniknya yang bermanuver.
Arab Saudi dikabarkan membeli beberapa senjata dengan total nilai USD 4 miliar, atau setara dengan Rp62,5 triliun.
Renggangnya hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi ini diketahui bermula setelah Amerika Serikat merilis laporan kematian salah seorang jurnalis bernama Jamal Khashoggi pada 2018. Pada kasus ini, Amerika dinilai menyeret nama Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).
Tidak hanya itu, ada pula penyebab lain renggangnya hubungan mereka, yaitu setelah sengketa minyak OPEC+ yang memangkas produksi minyak, hingga sebesar 2 juta barel per tahun.
Tetapi masalah tidak hanya ada pada Amerika Serikat, namun juga pada Arab Saudi. Perang Yaman melawan Houthi pada 2015 lalu, membuat Amerika Serikat membatasi penjualan senjata ke Arab Saudi.
Salah satu senjata yang dibeli oleh Arab Saudi adalah YJ 21 atau Eagle Strike 21. YJ 21 sering disebut dengan rudal balistik anti kapal hipersonik.
Rudal ini mampu menjangkau target dengan jangkauan antara 1.000-1.500 kilometer (621-932 mil), dengan sistem berbasis laser anti-drone Silent Hunter.
Sistem rudal dari YJ 21 juga dilaporkan mampu melibatkan target darat dan kapal perang dengan hulu ledak konvensional hipersoniknya yang bermanuver.
tulis komentar anda