Waduh, Kasus Amoeba Pemakan Otak Naegleria fowleri Ditemukan di 3 Negara Ini
Rabu, 28 Desember 2022 - 18:26 WIB
JAKARTA - Naegleria fowleri punya julukan mengerikan: ameba pemakan otak. Tiba-tiba Naegleria fowleri menjadi viral setelah ada manusia yang meninggal karena penyakit tersebut di Korea Selatan. Tepatnya, seorang pria berusia 50 tahun yang meninggal sepulangnya dari Thailand.
Naegleria fowleri sendiri merupakan protista yang hidup di air tawar hangat, dengan suhu 25-35 derajat celcius. Ameba ini masuk kedalam grup Percolozoa atau Heterolobosea .
Meski jarang terjadi, Naegleria fowleri bisa menyerang sistem saraf manusia. Saat menginfeksi, bisa menyebabkan kematian korban.
Infeksi akibat Naegleria fowleri disebut meningoencephalitis amoebic primaria (PAM). Infeksi ini sering terjadi setelah orang terpapar air yang terkontaminasi dengan amoeba ini. Misalnya saat berenang atau melakukan aktivitas air lainnya di air tawar atau air tawar yang tercemar.
Amoeba ini dapat masuk ke sistem saraf pusat (SSP) melalui hidung dan menyebabkan infeksi yang serius dan potensial berbahaya bagi kehidupan.
Gejala infeksi PAM biasanya muncul 1-7 hari setelah terpapar amoeba. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, mual, dan muntah.
Lalu, infeksinya dapat berkembang menjadi gejala yang lebih serius, seperti kejang, kelemahan otot, dan kehilangan kesadaran. Nah, berikut 3 negara yang mencatat kasus Naegleria fowleri menyerang manusia:
1. Korea Selatan
Seorang pria yang bertugas selama 4 bulan di Thailand kembali ke Korea Selatan. Ia mengeluh sakit, lantas berobat ke rumah sakit dan kemudian meninggal setelah 11 hari. Dari hasil tes, dtemukan meningoensefalitis amoeba primer (primary amoebic meningoencephalitis/PAM) yang disebabkan oleh Naegleria Fowleri.
Naegleria fowleri sendiri merupakan protista yang hidup di air tawar hangat, dengan suhu 25-35 derajat celcius. Ameba ini masuk kedalam grup Percolozoa atau Heterolobosea .
Meski jarang terjadi, Naegleria fowleri bisa menyerang sistem saraf manusia. Saat menginfeksi, bisa menyebabkan kematian korban.
Infeksi akibat Naegleria fowleri disebut meningoencephalitis amoebic primaria (PAM). Infeksi ini sering terjadi setelah orang terpapar air yang terkontaminasi dengan amoeba ini. Misalnya saat berenang atau melakukan aktivitas air lainnya di air tawar atau air tawar yang tercemar.
Amoeba ini dapat masuk ke sistem saraf pusat (SSP) melalui hidung dan menyebabkan infeksi yang serius dan potensial berbahaya bagi kehidupan.
Gejala infeksi PAM biasanya muncul 1-7 hari setelah terpapar amoeba. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, mual, dan muntah.
Lalu, infeksinya dapat berkembang menjadi gejala yang lebih serius, seperti kejang, kelemahan otot, dan kehilangan kesadaran. Nah, berikut 3 negara yang mencatat kasus Naegleria fowleri menyerang manusia:
1. Korea Selatan
Seorang pria yang bertugas selama 4 bulan di Thailand kembali ke Korea Selatan. Ia mengeluh sakit, lantas berobat ke rumah sakit dan kemudian meninggal setelah 11 hari. Dari hasil tes, dtemukan meningoensefalitis amoeba primer (primary amoebic meningoencephalitis/PAM) yang disebabkan oleh Naegleria Fowleri.
tulis komentar anda